Sitti merasa setiap kesalahan yang dia lakukan dijadikan pintu masuk untuk mengadili dirinya. Ia mengaku dijadikan musuh bersama alias common enemy di internal KPAI.
Jika Benar, Pengurus KPAI Sebaiknya Diganti
Menyimak apa yang diutarakan Sitti tentang adanya dugaan maladministrasi dan kesewenangan dalam tubuh KPAI, bisa jadi sebagai bentuk pelampiasan atas kekesalan dirinya terhadap para petinggi KPAI. Hanya saja, pernyataan Sitti ini perlu diselidiki lebih lanjut, sebab dikhawatirkan pernyataannya tersebut subyektif.
Namun, jika saja apa yang diutarakannya tersebut memang benar adanya dan terbukti. Menurut hemat penulis, situasi di lembaga tersebut akan sangat memprihatinkan jika kepemimpinan KPAI saat ini masih terus dipertahankan.Â
Dengan kata lain, kepemimpinan yang ada sekarang perlu ditinjau ulang. Bila perlu diganti, jika sudah ditemukan data dan fakta seperti apa yang dituduhkan Sitti.
Jadi, alangkah lebih baiknya apa yang diucapkan Sitti seyogyanya ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang. Biar permasalahannya terang benderang, sekaligus membuktikan bahwa pernyataan Sitti tersebut bukan fitnah belaka.
KPAI Pernah Bermasalah dengan PB Djarum
Sebelum terjadinya permasalahan atas pernyataan kontroversial Sitti Hikmawatty tentang bisa hamilnya seorang perempuan jika berenang dengan lawan jenis, jauh sebelumnya KPAI juga sempat bermasalah dan menjadi sorotan tajam publik tanah air.
Permasalahan tersebut adalah saat KPAI menuding atau mengklaim bahwa PB Djarum telah mengeksploitasi anak-anak Indonesia untuk kepentingan bisnisnya dengan berkedok audisi beasiswa.
Eksploitasi yang dimaksud KPAI adalah PB Djarum telah memanfaatkan anak-anak Indonesia guna mempromosikan PB Djarum yang identik dengan produk rokok.
Selain dibantah keras oleh pihak PB Djarum sendiri, tuduhan KPAI ini juga mendapat pertentangan dari mayoritas masyarakat tanah air. Publik menyayangkan jika audisi beasiswa PB Djarum yang telah berjalan bertahun-tahun lamanya harus dihentikan.