Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saat Anies Pecundangi Ahok dan Duduk Santuy di Kursi Empuk Ibu Kota

7 Maret 2020   11:05 Diperbarui: 7 Maret 2020   11:57 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahok pun terpaksa menjalani hukuman penjara selama 1 tahun 8 bulan 15 hari, di tahanan Mako Brimob, Kelapa dua, Bogor, Jawa Barat. (Detikcom).

Itulah perjalanan dan pertarungan antara Anies dan Ahok. Anies Baswedan yang jauh sebelumnya tidak diunggulkan malah mampu mempecundangi Ahok dan melenggang mulus duduk di kursi empuk ibu kota negara sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Dalam perjalananannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies yang akhirnya "bercerai" dengan pasangannya. Sandiaga Uno harus mendampingi Prabowo Subianto Pilpres 2019. Ujian demi ujian dan serangan bertubi-tubi dari publik dan warganet seolah menjadi menu tetap Anies Baswedan.

Hal itu tidak lepas dari beberapa kebijakannya dianggap tidak sesuai, termasuk bencana banjir yang terus-terusan mengepung Jakarta. Konsep naturalisasi yang dia jagokan ternyata hanya sebatas wacana dan tidak mampu membebaskan Jakarta dari kepungan banjir.

Meski begitu, segala hujatan, nyinyiran dan kritikan tersebut kebanyakan hanya ramai di jagat maya atau media sosial.

Jelas, ini berbeda pada waktu jaman Ahok, yang sewaktu menjabatnya begitu banyak serangan aksi termasuk dua aksi yang hingga saat ini masih diingat penulis, yaitu  aksi ratusan ribu massa pada 4 November 2016 (gerakan 411) dan 2 Desember pada tahun yang sama (gerakan 212).

Kedua aksi massa besar-besaran tersebut, menuntut Ahok turun dari jabatannya selaku Gubernur DKI Jakarta dan menuntut proses hukum atas tuduhan penistaan agama.

Begitulah gambaran politik Jakarta saat itu, dimana Anies akhirnya mampu mempercundangi seorang kandidat kuat. 

Meski kemenangan Anies itu pun tidak lepas dari kontribusi dua aksi besar dan jangan lupa pula peranan AHY yang mampu memecah suara pemilih Jakarta pada putaran pertama Pilgub DKI 2017.

Ahok Kembali Kuasai Ibu Kota?

Hampir 3 tahun semenjak pelantikan, Anies menjadi penguasa ibu kota. Selama ini pro kontra terhadap kepemimpinannya terus saling bersahutan tiada henti hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun