Terlepas dengan segala kontroversinya, Anies masih tetap kokoh sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi ibu kota.
Namun, seiring dengan rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur, hampir bisa dipastikan posisi Anies sebagai penguasa ibu kota akan segera lepas.
Pasalnya, dari empat nama calon Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yang di kantongi Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak ada nama Anies Baswedan.
Justru sebaliknya, nama Ahok yang pernah dipecundangi Anies pada Pilgub Jakarta 2017 lalu, masuk dalam deretan empat kandidat calon pemimpin ibu kota baru.
Seperti dilansir detikcom, Selain Ahok, tiga nama lainnya yang juga dipilih Jokowi adalah Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Azwar Anas.
Namun menurut pakar komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensat), Ahok dinilai punya tempat istimewa di mata Presiden Jokowi.
"Tapi ya kayaknya Pak Ahok ini spesial di mata Jokowi," kata Hensat, kepada wartawan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).
Masih dilansir dari detikcom, Ahok dulu memang pernah menjadi tandem Jokowi dalam memimpin Jakarta. Ahok kini adalah Komisaris Pertamina, perusahaan BUMN.Â
Menurut Hensat, Ahok perlu membuktikan diri dulu di perusahaan BUMN itu sebelum menjadi pemimpin ibu kota baru.