Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saat Anies Pecundangi Ahok dan Duduk Santuy di Kursi Empuk Ibu Kota

7 Maret 2020   11:05 Diperbarui: 7 Maret 2020   11:57 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dengan segala kontroversinya, Anies masih tetap kokoh sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi ibu kota.

Namun, seiring dengan rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur, hampir bisa dipastikan posisi Anies sebagai penguasa ibu kota akan segera lepas.

Pasalnya, dari empat nama calon Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yang di kantongi Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak ada nama Anies Baswedan.

Justru sebaliknya, nama Ahok yang pernah dipecundangi Anies pada Pilgub Jakarta 2017 lalu, masuk dalam deretan empat kandidat calon pemimpin ibu kota baru.

Seperti dilansir detikcom, Selain Ahok, tiga nama lainnya yang juga dipilih Jokowi adalah Bambang Brodjonegoro, Tumiyana, dan Azwar Anas.

Namun menurut pakar komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensat), Ahok dinilai punya tempat istimewa di mata Presiden Jokowi.

"Tapi ya kayaknya Pak Ahok ini spesial di mata Jokowi," kata Hensat, kepada wartawan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).

Masih dilansir dari detikcom, Ahok dulu memang pernah menjadi tandem Jokowi dalam memimpin Jakarta. Ahok kini adalah Komisaris Pertamina, perusahaan BUMN. 

Menurut Hensat, Ahok perlu membuktikan diri dulu di perusahaan BUMN itu sebelum menjadi pemimpin ibu kota baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun