Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Si Tua Renta dan Badut Politik

30 Juli 2019   11:04 Diperbarui: 30 Juli 2019   13:20 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si kakek pun menghampiri mobil tersebut. Seperadukan teh kemudian, keluarlah pria kelimis dengan penampilan ala pejabat.

"Oh dia" gumamku. Sosok pejabat yang ditunggu si kakek renta itu memang tak asing lagi bagiku. Dia adalah salah seorang anggota dewan yang cukup vokal dan idealis ketika bicara di media.

"Maaf bapak yang terhormat, bolehkah saya sedikit bertanya?" ucap si renta sambil sedikit membungkuk.

"Eh kamu siapa? Tanya si anggota dewan

"Maaf, saya adalah masyarakat dari daerah pemilihan bapak" terang si kakek, tak lepas dari pandanganku.

"Oooh begitu, tentu saja boleh. Tapi sebentar saja ya, urusan saya masih banyak," tandasnya, sambil memicingkan sebelah mata.

"Tahukah bapak yang terhormat, saya tinggal di pinggiran hutan yang jauh dari kota ini"

"Lantas apa hubungannya dengan saya?" Tandas si anggota dewan sedikit kesal.

"Hutan adalah penghidupan buat kami."

"Iya, lantas?, ayo jangan basa-basi. Saya penjarakan, jika mengganggu waktu saya, sambil sedikit mendorong si renta.

"Maaf bapak yang terhormat, saat ini kami melihat pohon-pohon ditebangi dan juga melihat alat-alat berat berdatangan ke hutan kami. Akan ada apakah di hutan itu pak?" tanya si renta dengan sedikit berkaca-kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun