Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Adalah Pram

30 Juli 2019   08:11 Diperbarui: 30 Juli 2019   08:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*****0*****

Pagi-pagi sekali sekira pukul lima, Pram sudah nongkrong di depan hotel tempat orang yang dicurigainya menginap. Sambil menenteng segelas kopi panas, pandangannya tak lepas ke depan pintu lobi hotel. Pram kecele,  telah pukul 08 pagi lewat, orang yang dicurigainya tak kunjung keluar. Namun, jiwa strugle-nya patut diacungi jempol. Jurnalis ini setia menunggu TO (baca: target operasi) keluar.

Tiba-tiba kedua mata Pram melotot, gelora asmara membuncah, melihat seorang perempuan muda cantik nan seksi dengan blouse hitam masuk hotel.

"Beruntung sekali laki-laki yang memilikinya" sejenak dia lupa segala. Pikirannya melayang, imajinasinya liar.

Masih asik bermain dengan pikiran, kembali Pram dikagetkan dengan pandangannya. Bahkan lebih mengejutkan. Si perempuan cantik ber-blouse hitam keluar hotel bersama pria yang dijumpainya kemarin malam. Mereka tampak mesra, diikuti perempuan paruh baya, dengan mimik wajah sumringah.

"Ada apa ini?" Otak wartawan Pram terus berputar mencari jawaban.

"Ah mending aku ikuti aja mereka"

Bergegas wartawan muda ini mengikuti mereka bertiga. Sekian lama diikuti, ternyata tempat yang dituju ketiga orang tadi adalah hutan wisata di sekitar pantai. Letaknya cukup jauh dari pantai barat.
Setelah tiba di tengah hutan, ketiga orang ini tertawa riang, lalu saling peluk cium satu sama lain.

"Janggal" pikir Pram, mengintip dari balik pohon yang cukup besar.

Beberapa lama saatnya, Pram terus disuguhi pemandangan aneh. Pria muda tampan tampak dicium, dibelai dan dir                                       ayu oleh kedua orang perempuan beda umur. Pram tak berkedip, sampai kemudian matanya melotot, mulutnya melongo. Betapa tidak, perempuan muda yang sempat mengundang pikiran kotornya, perlahan mulai membuka blouse hitam, lalu melepas BH.  Buah dadanya yang besar kelihatan jelas. Prilaku ini diikuti oleh perempuan paruh baya dan pria tampan. Tampak jelas dalam pandangan Pram, ketiga orang itu kini setengah telanjang. Mereka kembali berpeluk cium satu sama lain.
"Setan apa yang merasuki mereka? Gumam Pram.

Belum hilang rasa kaget bercampur horny, Pram melihat perempuan paruh baya mundur perlahan, lalu duduk di bebatuan. Matanya tampak menikmati adegan panas yang ada di depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun