Salah satu puisi yang kritis dalam buku ini berjudul "Bandung Zaman Ridwan Kamil", saya suka bait terakhirnya;
Â
Semua jalan yang kususuri di kota ini
Bau kebohongan
Kecuali suara adzan di mesjid
Kena dan menusuk.
Ada satu puisi agamis alias relijius yang ditulis tahun 1985. Ini keren sumpah. Sebagai orang yang pernah hidup di pesantren dan saya pun pernah sekolah di Cipasung, rasanya kena pisan di hati saya ketika membacanya.
WESEL
Di sepanjang Borolong-Cipasung
Kita menjelajahi nyanyian surga
Bercanda bersama kitab-kitab kuning
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!