Mohon tunggu...
hida
hida Mohon Tunggu... Penulis - writer

Art

Selanjutnya

Tutup

Hobby

"Kepada Luka", Sebuah Resensi Buku Puisi

5 Maret 2020   08:25 Diperbarui: 5 Maret 2020   08:38 2322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu puisi yang kritis dalam buku ini berjudul "Bandung Zaman Ridwan Kamil", saya suka bait terakhirnya;

 

Semua jalan yang kususuri di kota ini

Bau kebohongan

Kecuali suara adzan di mesjid

Kena dan menusuk.

Ada satu puisi agamis alias relijius yang ditulis tahun 1985. Ini keren sumpah. Sebagai orang yang pernah hidup di pesantren dan saya pun pernah sekolah di Cipasung, rasanya kena pisan di hati saya ketika membacanya.

WESEL

Di sepanjang Borolong-Cipasung

Kita menjelajahi nyanyian surga

Bercanda bersama kitab-kitab kuning

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun