Mohon tunggu...
Rhianti Sayda
Rhianti Sayda Mohon Tunggu... -

friendly, humoris, romantis & i love photography

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Terlarang

23 November 2015   12:07 Diperbarui: 1 April 2017   08:56 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Malam ini aku resah, gelisah, aku ingin mengucapkan selamat jalan sama Kak Aziz, tapi aku tak berani. Mondar-mandir bak setrika, berkali-kali kubuka HP Samsung  putihku, niat hati ingin mengirimkan SMS tapi tangan ini terasa kaku. Tiba-tiba HPku berdering, kulihat ada satu pesan masuk, segera aku membukanya ternyata dari Kak Aziz.

Zalfa, aku akan kembali untukmu, jaga hatimu untukku sampai aku akan meminangmu dan menjadikan kekasih halalmu, diamku untuk menjaga kesucian hatimu, dan hatiku.

Segeraku balas SMSnya. Aku akan menunggu saat itu Kak.         

            Waktu demi waktu telah aku lalui, kini aku menyibukan diri dalam banyak hal. Aku dan Kak Aziz tak pernah komunikasi lagi, tapi aku selalu mendoakannya dalam kebaikan. Biarkanlah waktu yang akan menjawab tentang semua ini, jika ia jodohku pasti Allah akan mempertemukan kami, jika tidak, aku ikhlas. Aku yakin Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Sekarang yang aku lakukan adalah memperbaiki diri agar lebih dekat dengan-Nya. 

            Empat tahun sudah berlalu, aku dengar kabar besok Kak Aziz akan pulang, entahlah aku tak dapat menyembunyikan kebahagiaanku, aku senyum-senyum sendiri di depan kaca.

Tiba-tiba HPku bordering, ku lihat ternyata ternyata sahabat baikku, Nana.

“Zalfa, kamu dah dengar kabar belum Aziz mau dijodohin orangtuanya”

Seketika tubuhku lemas tak berdaya, seperti tak ada aliran darah yang mengalir, HP yang sedari tadi aku pegang terjatuh.

“Zalfa, Zalfa … Kamu dengar aku kan?”

Segera ku ambil HP tersebut

“Hallo,  maaf aku tadi sedikit kaget. Kamu dengar kabar itu dari mana Nana?” Tanyaku penasaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun