Mohon tunggu...
Eko Wurianto
Eko Wurianto Mohon Tunggu... Guru - Si Tukang Ngeteh

Seneng Ngeteh dan Ngobrol Ngalor Ngidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka Berarti Ora Nggagas

8 Oktober 2023   07:26 Diperbarui: 8 Oktober 2023   07:30 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkarya Butuh Konsistensi oleh Eko Wurianto/Dok. Pribadi

Di sisi dalam warung seorang simbah tampak sibuk mengaduk sambal. Entah memang tidak tahu kedatangan kami atau memang cuek pembawaannya, simbah itu tidak menyapa kami babar pisan. Ia benar-benar fokus ke sambalnya itu.

Karena lebar warung saya taksir hanya 5 meteran, dan meja makannya sekitar 4 meteran, berarti hanya ada setengah meteran di sisi kanan kiri meja untuk lewat. Kami harus nuwun sewu, nuwun sewu ketika melewati orang-orang.

"Mbah, lonthong 2 nggih."

"Nggih, mangga pinarak."

Lah, mau pinarak dimana, wong tidak ada kursi sama sekali. Akhirnya kami hanya bisa jejar jejer berdiri di depan si simbah yang menyiapkan lonthong kami. Ha untung, ketika lonthong siap, ada dua orang juga yang selesai makan dan langsung meninggalkan warung.

Akhirnya bisa makan sambil duduk dempet-dempetan dengan orang-orang lain. Pikir saya, sudah nggak worth it lah perjalanan sejauh dan seberbahaya itu hanya untuk makan lonthong. Tapi ketika suapan pertama masuk ke mulut. Mak jedheerrr!!! 

Lonthong itu wujudnya. Tapi rasanya benar-benar nyamleng. Enak tenan. Lonthongnya tidak banyak. Sayurnya juga secukupnya. Lonthong dan sayur itu diguyur sambel kacang yang juga tidak pedas banget. Tidak terlalu manis juga. Pas.

Ada rasa-rasa daun jeruk purut yang bikin sambal itu tambah enak. Terus ini yang belum pernah saya tahu dari lonthong-lonthong lainnya. Setelah diguyur sambel, di atasnya masih dikepyuri serundeng pedas yang gurih.

Pingin nambah tapi kok isin, malu. Sudah datang dua orang lagi yang antri. Seperti saya tadi, ketika lonthong untuk dua orang ini siap, kok ya ada dua orang yang meninggalkan warung. Maka ketika datang lagi satu orang, kami pun hengkang.

"Kamu kok ya tahu di blusukan kayak gini ada warung lonthong enak to Min?"

"Gethok tular Pak. Ada yang memberi tahu. Saya coba. Lha terus sekarang saya tularkan ke Pak Estu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun