"Segala sesuatu yang berlebihan itu selalu tidak baik."
Tiba-tiba terdengar suara Profesor Nalar Jembar. Kami semua menoleh ke arah suaranya. Professor Nalar memang jarang ikut ronda. Kesibukannya luar biasa karena harus mengajar di beberapa universitas di luar kota. Kadang berminggu-minggu dia tidak pulang.
Setelah melepas sandal, dia naik ke pos ronda, menyalami kami semua dan meletakkan seplastik gorengan.
"Baju-baju bekas yang tidak dipakai itu bukan hanya menjadi sampah. Tapi juga dapat mencemari lingkungan. Tidak ramah lingkungan"
"Lha kok saget Prof?"
"Bahan pakaian yang kita pakai itu tidak semuanya ramah lingkungan. Ada bahan-bahan pakaian yang mengandung mikroplastik. Mikroplastik ini luruh bersama air ketika dicuci dan dikeringkan. Terus ia terbawa air kembali ke laut. Akhirnya laut tercemar mikroplastik ini."
"Memang bagaimana bahayanya mikroplastik ini Prof?"
"Mikroplastik ini akan termakan oleh ikan. Ikan kita konsumsi. Ya sudah, mikroplastik ini terus masuk ke tubuh kita. Ini berbahaya. Bisa menyebabkan kanker."
"Waduh... kok ngeri gitu ya?"
"Ya memang ngeri. Hanya karena kita tidak bisa ngerem untuk terus-terusan membeli baju itu. Ada fakta lagi yang bikin kita ngomplong. Untuk bikin satu kaus, dibutuhkan 2.700 liter air. Air sebanyak itu cukup untuk kamu minum selama 900 hari, Min"
"Yah bagaimana lagi Prof, wong kalau kita kumpul sama orang itu lak ya perlu berpakaian yang pantes. Kalau pakaiannya itu-itu saja ya nggak enak. Akhirnya ngoleksi pakaian. Belum lagi kalau mau nuruti mode."