Menurut Rumi, cinta adalah kekuatan yang mendefinisikan manusia dan memberikan pengalaman hidup yang sangat berarti. Ada tiga jenis cinta dalam pandangan Rumi: cinta pribadi, cinta sosial dan cinta ilahi.
Cinta pribadi adalah cinta yang terjadi di antara dua manusia dan sangat terasa oleh mereka berdua. Rumi sangat memahami pentingnya cinta pribadi dan sering menulis tentang hubungan yang dalam antara dia dan Shams Tabrizi dalam karyanya. Cinta dalam hubungan tersebut dianggap sebagai jalan menuju kebahagiaan dan keselamatan.
Cinta sosial adalah cinta yang dihadapi oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini dapat menjadi perasaan rasa kasih, belas kasihan dan sosial, yang menerangi dan mengarahkan manusia melewati kehidupan.
Cinta ilahi adalah cinta yang mencakup semua aspek keberadaan manusia. Ini adalah cinta untuk Tuhan, yang membuat manusia memahami keberadaannya dan memperoleh kedamaian batin. Cinta ilahi juga melampaui batas agama dan menekankan pada kesamaan antara agama-agama yang berbeda.
Perannya dalam Tasawuf dan Mistisisme Islam
Rumi adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam Tasawuf, gerakan mistik dalam Islam. Dia menggabungkan ajaran Islam dengan kepercayaan sufi, mencari kesatuan dengan Tuhan melalui pengalaman spiritual. Rumi memimpin gerakan yang menekankan kebahagiaan lahir dan kebahagiaan batin melalui kesatuan dengan-Nya. Di antara cara utama untuk mencapai kesatuan ini adalah praktik meditasi, zikir, dan puasa.
Pengaruh Rumi di Dunia Barat dan Kepopulerannya di Era Modern
Karya Rumi telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di dunia Barat, termasuk Inggris, Spanyol, Prancis, Italia, dan Jerman. Dia menjadi sangat populer di Barat pada abad ke-19 dan terus menjadi sumber inspirasi bagi para penyair dan penulis modern hingga saat ini.
Karya Rumi telah membuka pintu bagi pemahaman antara dunia Barat dan Timur, memungkinkan pertukaran gagasan dan nilai-nilai budaya. Pujian dari para tokoh seperti Ralph Waldo Emerson, Thomas Merton, dan Coleman Barks membantu memperkenalkan Rumi pada dunia Barat dan memperkuat pengaruhnya.
Perbandingan antara Konsep Cinta Rumi dan Ajaran Cinta di Kebudayaan Lain
Konsep cinta dalam puisi Rumi sering kali dianggap sebagai cinta transenden. Ini merujuk pada cinta yang mengarah pada pengalaman kesatuan dengan-Nya dan pada pengetahuan yang sejati. Konsep cinta ini mirip dengan ajaran dalam kebudayaan lain seperti Tantra Hindu dan Taoisme.