Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puisi Dunia sebagai Pandangan Dunia Tragik

22 Juni 2024   07:41 Diperbarui: 22 Juni 2024   07:41 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dokpri 

sahabat dan kaum salihin arifin menapaki jalan yang sama diantarkan

hangatnya,cahaya ,memeluknya dengan dekapan doa-doa pujian harap syafaat.

Nun di jalan yang berseberangan ,seperti tikus yang ketakutan

rombongan pengembara yang telah menguras habis kehidupannya

menukar nikmat berlimpah dengan kenikmatan dunia yang sedikit ,

Kini terhuyung - huyung menangung beban berat diiringi kilat dan guntur yang melecut tubuhnya dengan api.

Tetapi ,seakan tidak peduli,toh matahari tetap setia menampakkan

dirinya membagi cahaya menggapit waktu mengantarkan orang- orang datang dan berlalu.

Dunia tetap setia berkisah tentang pencari 

kebenaran perindu cinta yang senyumnya merekah bebungaan

sambil mereguk derita ; ataukah kisah para pemuja dunia yang air matanya meleleh- leleh mengakhiri pestanya yang telah usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun