sahabat dan kaum salihin arifin menapaki jalan yang sama diantarkan
hangatnya,cahaya ,memeluknya dengan dekapan doa-doa pujian harap syafaat.
Nun di jalan yang berseberangan ,seperti tikus yang ketakutan
rombongan pengembara yang telah menguras habis kehidupannya
menukar nikmat berlimpah dengan kenikmatan dunia yang sedikit ,
Kini terhuyung - huyung menangung beban berat diiringi kilat dan guntur yang melecut tubuhnya dengan api.
Tetapi ,seakan tidak peduli,toh matahari tetap setia menampakkan
dirinya membagi cahaya menggapit waktu mengantarkan orang- orang datang dan berlalu.
Dunia tetap setia berkisah tentang pencariÂ
kebenaran perindu cinta yang senyumnya merekah bebungaan
sambil mereguk derita ; ataukah kisah para pemuja dunia yang air matanya meleleh- leleh mengakhiri pestanya yang telah usai.