Meskipun demikian, kontribusi formalisme tetap relevan dalam konteks sastra kontemporer. Banyak kritikus dan peneliti sastra yang masih mengapresiasi pendekatan formalis sebagai landasan yang kokoh dalam menganalisis teks-teks sastra yang kompleks.Â
Dengan memahami struktur dan nilai estetik karya sastra secara mendalam, para peneliti dapat membuka ruang untuk interpretasi dan pemahaman yang lebih kompleks dan terperinci terhadap karya sastra masa kini.
Implementasi Konsep Formalisme dalam Pendidikan Sastra
Penerapan konsep formalisme juga dapat diterapkan dalam konteks pendidikan sastra. Dengan memperkenalkan konsep-konsep seperti defamiliarisasi, deotomatisasi, dan penyulapan, guru sastra dapat membantu siswa untuk melihat karya sastra dari sudut pandang yang lebih luas dan mendalam.Â
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai estetik sebuah karya sastra, tetapi juga mendorong mereka untuk mengembangkan kemampuan analisis dan interpretasi yang lebih baik.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, pendekatan formalis dalam kajian sastra memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami struktur dan nilai estetik karya sastra.Â
Dengan menekankan analisis internal dan konsep-konsep seperti defamiliarisasi, pendekatan formalis membuka ruang untuk interpretasi yang lebih mendalam dan inovatif terhadap karya sastra.Â
Meskipun mendapat kritik, kontribusi formalisme tetap relevan dalam mengembangkan pemahaman terhadap sastra kontemporer dan dapat diimplementasikan dalam pendidikan sastra untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai sastra yang mendalam.
Batu, 18122024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H