Mohon tunggu...
eko sulistyanto
eko sulistyanto Mohon Tunggu... -

Bumiku, bungaku, doaku..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemulung Jakarta Ini Punya Harta Warisan di Inggris

4 Oktober 2015   12:07 Diperbarui: 4 Oktober 2015   12:42 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarlah. Kanti ditangkap. Tiga bulan ia menghabiskan waktu di penjara.

Lepas dari penjara, untuk sementara Kanti dapat tempat tinggal yang disediakan pemerintah Hongkong. Semacam rusun. Tiap bulan ia bayar sewa. Ia kembali kerja parttime. Dia menjadi dirinya sendiri. Aslinya, dia adalah sosok perempuan yg supel bergaul, ramah, senang becanda. Tiap saat ia lewatkan bermain di pantai layaknya krucil ketemu air. Di rusun inilah, suatu kali ia papasan dan berkenalan dg Joseph Edward, bule Inggris.

"Dia bisnis alat komputer di internet," kata Kanti.

Keduanya lantas berteman akrab. Edwards adalah sosok pria bule yg baik. Melihat nasib Kanti ia jatuh iba. Bagi Edwards, Kanti adalah teman bercakap- cakap yg seru. Ia gemar bercanda, ngobrol, ketawatawa, asyik diajak jalan. Di mata Edwards, ia adalah perempuan yang berbeda di tengah Hongkong yang gemerlap namun kehilangan kehangatan. Kanti memancarkan pesona asli dunia timur : ramah. Keramahan yg kerap kali menbius mereka yg rindu menjadi manusia. Keramahan Kanti pulalah yg akhirnya melelehkan hati Edwards. Benih cinta tumbuh di hatinya. Cinta bule lajang 35 tahun pada janda imut 42 tahun.

Kisah berikutnya, Edward ingin bantu mengurus kepulangan. "Dia bilang kalau saya di sini terus bisa kacau. Dia juga bilang suka sama saya," ujar Kanti mengenang.

Edwards akhirnya mengurus semua dokumen ke imigrasi. Ia pun ingin ke Indonesia bersama Kanti. Namun imigrasi mensyaratkan mereka menikah dulu. Syarat yg disambut suka cita oleh Edwards. Keduanya lantas meresmikan hubungan di konsulat Inggris.

Th 2012 Kanti pulang ke Indonesia membawa oleh-oleh premium : Edwards. Kedatangan mereka membuat heboh orang kampung. Tetangga kanan kiri sanak saudara yang dulu tak ramah jadi perhatian. Kanti jadi selebritis di dusun. Kemana-mana jadi perbincangan.

"Suka dipanggil-panggil. Dulu mana pernah," katanya.

Hanya saja, kondisi rumahnya bikin kaget Edwards. Suaminya tak menyangka rumah Kanti tak ada toilet dan kamar mandi yang layak. Tapi semuanya dilalui dg senang. Kekurangan ini itu tak berarti di hadapkan pada cinta yg mabyur-mabyur.

Bersama Edwards, Kanti mencoba menata hidup. Keduanya memutuskan pindah ke Tenggarong Kalimantan Timur.

"Dia pingin ke Borneo," kata Kanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun