Aku terkejut saat kudengar suara merdu seorang wanita yang menyebut dirinya Anita, si resepsionis rumah sakit. Kukira ia takkan merewes ketika kusodorkan kontak ponsel di kertas waktu itu. Ah, mungkin ini satu lagi awal keakrabanku dengan seorang wanita cantik yang membuatku tertarik pada pandangan pertama.
Mula-mula Anita menanya kabar, hingga perbincangan melalui perangkat yang ditemukan Martin Cooper, menjadi obrolan santai yang lebih mengena. Mak Jleb! ketika Anita akhir pekan depan mengajakku jalan-jalan di Ranto Canyon, sebuah tempat wisata baru yang akhir-akhir ini memang sektor pariwisata di Kota Bawang sedang menggeliat.
Aku kaget bercampur sedikit bahagia. Bagaimana tidak, gadis cantik yang pipinya mirip kuning telur ceplok mengajakku berwisata. Hampir setengah jam aku ngobrol dengannya, sampai benar-benar lupa di jarak sepuluh meter di belakangku ada sosok Zubaidah. Aku mulai was-was, khawatir jika ia menguping.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H