Mohon tunggu...
Eko Budi Santoso
Eko Budi Santoso Mohon Tunggu... Guru - Pegawai Negeri Sipil

"Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kamu miliki, dan sabar menanti apa yang akan menghampiri"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan Sejati

18 November 2022   01:16 Diperbarui: 18 November 2022   01:25 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rico hanya bisa tersenyum melihat Reno dan Gilang, ia tak ingin terlihat lemah. Kemudian ia meminta mereka untuk memeluknya. Mungkin Rico tau ini adalah pertemuan terakhir dengan sahabatnya sebab kondisinya sudah sangat lemah. Dipelukan Rico, Reno bertanya namun tak ada jawaban dan respon sama sekali. Rupanya Rico sudah tidak bernapas lagi.

Dokter menjelaskan kepada Reno dan Gilang bahwa Rico mengidap penyakit kanker stadium akhir sehingga nyawanya tidak tertolong. Semua orang yang ada di sana sangat terpukul dan tidak menyangka kalau Rico akan pergi secepat ini. Selama ini tak ada yang mengetahui bahwa Rico mengidap penyakit berbahaya seperti kanker. Rico tidak mau sakit kanker yang dideritanya membuat orang-orang merasa sedih dan khawatir.

Setelah mengurus pemakaman Rico, Reno dan Gilang memilih untuk melanjutkan pembukaan toko baru. Mereka ingin mewujudkan impian Rico yang selama ini belum terpenuhi, sebagai tanda untuk mengenang sahabat terbaiknya itu. Hari pembukaan toko donat tiba, Reno, Gilang, dan Mirna memotong pita sebagai tanda toko sudah resmi dibuka. Baru beberapa menit dibuka para pembeli sudah berbondong-bondong datang.

Saat malam hari tiba, Reno dan Gilang pergi ke taman tempat mereka berkumpul dulu bersama Rico. Di sana, mereka berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sambil menatap bintang-bintang yang bercahaya di langit, Reno dan Gilang berdoa supaya Tuhan menempatkan Rico di sisi terbaik-Nya. Selamat jalan Rico, di sini semua orang akan selalu merindukanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun