"Tok..tok...tok....Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Rico sambil membuka pintu.
"Ada perlu apa kalian datang kemari?" tanya Rico.
Kemudian Reno dan Gilang menjelaskan semuanya.
"Maafkan aku Rico. Aku begitu tega hingga tidak mempercayai sahabatku sendiri," ucap Reno.
"Aku juga minta maaf Rico. Begitu jahatnya perbuatanku dulu kepada kamu dan Reno. Aku benar-benar menyesal," ujar Gilang.
"Iya, tidak apa-apa. Aku sudah memaafkan kalian," balas Rico.
Mereka bertiga lalu berpelukan.
Sungguh pemandangan yang indah bukan? Sekarang Rico, Reno, dan Gilang sudah menjadi sahabat. Mereka berniat untuk membuka usaha donat bersama. Walau Reno masih hidup berkecukupan tetapi ia tak mau bergantung pada orang tuanya dan ingin hidup mandiri. Mereka memulai usaha dengan belajar cara membuat donat.
Reno dan Gilang sangat antusias mengikuti langkah demi langkah yang diajarkan Rico. Berkat kerja kerasnya, tak disangka usaha donat mereka dibanjiri banyak pesanan. Inovasi rasa baru dari donat menjadi yang paling banyak diincar oleh para pembeli. Semakin hari usaha donat mereka semakin berkembang. Mereka membuat toko yang lebih besar supaya memudahkan proses produksi donat.
 Dua hari menjelang pembukaan toko baru terdengar kabar Rico masuk IGD. Reno dan Gilang pun bergegas untuk menjenguk Rico. Ketika diizinkan masuk ke ruang IGD mereka menangis karena tak tega melihat sahabatnya terbaring tak berdaya di atas ranjang rumah sakit.