Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tip Investasi Berbasis Kearifan Lokal

27 Desember 2020   07:30 Diperbarui: 27 Desember 2020   17:14 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi berbasis kearifan lokal olahan pribadi Eko Irawan

Bapak Johan Fuady, selaku lurah setempat juga telah bergabung berinvestasi menjadi petani nila bioflok. Inilah bukti kepercayaan, karena Dalam 3-4 bulan, kolam bioflok sudah bisa dipanen, dengan meminimalisir kematian ikan dalam kolam, hemat pakan dan hasil panen sesuai estimasi dengan harga nila berkisar antara 25.000 hingga 34.ooo ribu perkilo, melihat ketersediaan nila konsumsi di pasaran.

Kampung Nila Slilir juga sudah memetik panen dibeberapa kolam. Kolam kolam tersebut adalah milik pribadi para petani, didalam pembinaan Pokdakan. Hasil panen bisa dikonsumsi sendiri, dijual sendiri atau dijual difasilitasi Pokdakan. Tidak ada monopoli hasil panen oleh pengurus Pokdakan. 

Tugas Pokdakan adalah menyediakan bibit, pakan, pembinaan teknis dan penyediaan peralatan. Segala antisipasi permasalahan sudah dibahas intern pengurus untuk meminimalisir kendala dengan diterapkannya CBIB, Cara Budidaya ikan yang Baik Dan Benar agar diterapkan semua petani nila. Konsultasi dilayani via what's up group dan diadakan meeting offline, tiap Rabu malam dalam acara ngopi, Ngobrol perkara ikan di sekretariat Pokdakan. 

Pangsa pasar kecukupan konsumsi nila di Jawa timur baru tercukupi 40 persen, sisanya ambil dari profinsi lain. Potensi ini terbukti, karena hingga Desember 2020, permintaan terus meningkat dan belum mampu mencukupi kebutuhan nila di pasaran. 

Masalah pemasaran, tidak menjadi permasalahan, karena didukung kerjasama lintas sektoral yang menjamin pemasaran ikan nila. Jadi kekhawatiran petani pemula yang setelah panen, tak bisa menjual produknya bisa di atasi dengan support system yang telah dibangun Pokdakan Kampung nila Slilir. 

Inovasi pemasaran juga telah digagas, antara lain dengan pendirian Warung KNS, prodok krupuk dan abon nila. Kedepan, setelah masa pandemi berlalu, telah siap pula Pokdarwis Kampung Nila Slilir dengan segala inovasinya antara lain, acara panen raya ikan nila dan pasar Nila Slilir. 

Akan ada perbedaan antara ikan nila di pasar, yang rata rata bau tanah dengan nila dari budidaya bioflok, yang setelah dimakan terasa lebih lezat dan tidak bau tanah. Di pasar ikan segar yang diawetkan, kelak di kampung Nila akan tersedia ikan segar yang bisa dipilih sendiri oleh konsumen. Inilah salah satu inovasi Pokdarwis kampung Nila Slilir yang kelak akan menjadi destinasi Wisata budidaya Nila. 

Fokus start up kampung Nila sekarang adalah fokus pada efisiensi dan peningkatan kapasitas budidaya nila melalui Pokdakan. Ini guna mencukupi kebutuhan bibit unggul, hemat pakan, tingkat kematian ikan Bisa zero. Ikan cepat tumbuh besar dan sehat sehingga penghasilan petani bisa mencapai break event point tepat pada waktunya dan memperoleh peningkatan penghasilan yang signifikan. 

Program ini terus intens, agar tercapai panen raya dan akan terus digerakkan agar petani sejahtera. Disinilah terbentuk ekonomi kreatif masyarakat yang dibangun dari kearifan lokal warga.

Project investasi Bisnis ala Kampung Nila Slilir 
Investasi bisnis yang ditawarkan kampung Nila Slilir, Tentunya, bukan investasi bodong, janji Abal Abal hasilnya Zong, juga bukan investasi besar, dimana warga setempat akhirnya hanya jadi buruh harian. Investasi disini dimaksud sama sama untung secara adil dan syar'i.

Ada beberapa konsep yang dijalankan di kampung Nila slilir yaitu sbb:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun