Menggali Sejarah dari toponimi Kampung
Kota Malang selama ini menjadi kota transit wisatawan untuk selanjutnya meneruskan perjalanan wisatanya ke Kota Batu dan Kabupaten Malang. Dengan Keterbatasan wilayah, Kota Malang tidak memiliki wahana wisata yang bisa menjadi jujugan wisatawan. Potensi Kota Malang adalah cagar budaya, berupa bangunan heritage peninggalan masa kolonial.Â
Jadi sangat tepat jika apa yang diangkat di Kota Malang adalah wisata kota heritage. Sejauh ini memang belum nampak seperti Kota Tua Jakarta, semarang atau surabaya. Kota Malang telah menetapkan 32 objek bangunan yang dijadikan Cagar budaya. Bagaimana langkah selanjutnya agar menjadi destinasi wisata, masih dalam tahap pembahasan oleh para ahlinya.
Di level Kampung di kota Malang, juga mulai mengeliat wisata kampung tematik. Tidak kurang ada 15 kampung potensial yang telah digagas di level masyarakat. antara lain, Kampung Warna Warni Jodipan, Kampung 3D (baca-tri-di), Kampung Heritage Kayutangan, Kampung Budaya Polowijen dan Tawangsari Kampung sedjarah dengan Musium Reenactornya. Kampung kampung ini masih perlu mendapatkan perhatian dari Stage holder terkait.Â
Mereka secara swadaya sudah turut memikirkan wisata di kota Malang. Kasihan jika kampung kampung dengan potensi besar untuk diangkat sebagai ikonik kota Malang, malah dibiarkan tak dibina, dibantu perkembangannya dan harus ngurusi dirinya sendiri. Mereka adalah para relawan kampung yang sudah memberi sumbangsih untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Mereka orang orang kecil yang mau dengan suka rela membangun destinasi untuk kemajuan kotanya.
Sekedar tips untuk kampung kampung yang bingung mencari ide, maka toponimi kampung adalah sejarah yang bisa diangkat. Tawangsari dengan Kampoeng sedjarahnya adalah upaya masyarakat sekitar mengangkat tema sejarah tidak hanya lokal sumbersari, Tapi sejarah Perjuangan Malang pada umumnya. Tiap kawasan punya sejarah, dan sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya.
Bagaimana dengan Kawasanmu? Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih sudah membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H