Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kajian Toponimi, Menggali Sejarah dari Kampung

18 Januari 2019   16:23 Diperbarui: 18 Januari 2019   16:30 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri-Tawangsari Kampoeng Sedjarah

Sumber sejarah bisa diketemukan dari beberapa sumber. Sejarah suatu kawasan akan musnah, jika toponimi daerah tersebut digusur untuk beberapa alasan dan kepentingan tertentu. Tawangsari dan Pilang adalah dua nama kampung yang sekarang sudah tidak dikenali lagi oleh generasi milenial. Dua nama tersebut sudah berubah menjadi Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Bagaimana dengan toponimi di daerahmu? Masih dipakai hingga sekarang atau sudah berubah? Bahkan Kamu yang lahir di situ mungkin tidak pernah tahu sejarahnya. Artikel ini mencoba mengangkat pentingnya toponimi sebagai bekal awal mengangkat destinasi wisata kampung. Sebuah upaya pemberdayaan masyarakat di level Kampung. Seperti apakah kiprah Tawangsari Kampung sejarah dalam hal ini? mari kita ikuti Liputannya

Apa sih Toponimi?

wikipedia menjelaskan Toponimi sbb.

Toponimi adalah bahasan ilmiah tentang nama tempat, asal-usul, arti, penggunaan, dan tipologinya. Bagian pertama kata tersebut berasal dari bahasa Yunani tpos () yang berarti tempat dan diikuti oleh noma () yang berarti nama. Toponimi merupakan bagian dari onomastika, pembahasan tentang berbagai nama.

Suatu toponimi adalah nama dari tempat, wilayah, atau suatu bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alami (seperti sungai) dan yang buatan (seperti kota).

Dalam etnologi, suatu toponimi adalah sebuah nama yang diturunkan dari suatu tempat atau wilayah. Dalam anatomi, toponimi adalah nama bagian tubuh, yang dibedakan dengan nama organ tubuh. Dalam biologi, suatu toponimi adalah nama binomial dari suatu tumbuhan. 

Suatu Kawasan dimasa lalu diberi nama dengan toponimi sesuai pemahaman masyarakatnya. Ketika Belanda menduduki Nusantara, beberapa tempat  yang diduduki belanda mengalami pergeseran Toponimi, dari tradisional menjadi kolonial. Beberapa nama jalan yang khas kolonial mulai dimunculkan. Nama nama dusun seperti Jalan Kepuh, sudah hilang dari peredaran. pada Masa Kolonial disebut Soekoenstraat, dan setelah masa kemerdekaan menjadi Jalan Sudancho Supriyadi. Berikut Tabel berdasar toponimi Belanda di Kota Malang

1969 - 2007

1924 - 1928

Jl. Argopuro

Argopeorostraat

Jl. Aries Munandar

Klodjen Kidoel-straat

Jl. Arief Margono

Kasin Kidoel-straat

Jl. Arief Rachman Hakim

Taloen Lor-straat

Jl. Arjuno

Ardjoenostraat

Jl. Bali

Baliweg

Jl. Baluran

Baloeranweg

Jl. Banda

Bandaweg, Bandaplein

Jl. Bangka

Bankaweg

Jl. Balok

Tosaristraat

Jl. Bawean

Baweanweg

Jl. Belakang Rumah Sakit

Hospitaallen

Jl. Besar Dempo

Dempoboulevard

Jl. Besar Ijen

Idjen Boulevard

Jl. Besar Ijen

Wilisweg, Wilisplein

Jl. Bingkil

Emplacementweg

Jl. Brawijaya

Van Oudthoomstraat

Jl. Brawijaya -- Jl. Senaputra

Van Oudt Hoormstraat

Jl. Brigjen Katamso

Kasin Koelon-straat

Jl. Brigjen Slamet Riyadi

Oro-oro dowo

Jl. Bromo

Bromostraat

Jl. Bunul Kulon

Treinweg

Jl. Buring

Boeringweg (Koeninginweg)

Jl. Cerme

Tjeremeeplein

Jl. Cikurai

Tjikoraiweg

Jl. Ciliwung

Augustalaan

Jl. Cipto

Wilhelminastraat

Jl. Cokroaminoto

Sophiastraat

Jl. Diponegoro

Willemstraat

Jl. Dorowati

Dorowatistraat

Jl. Dr. Sutomo

Emmastraat

Jl. Dr. Wahidin

Verlengde Sophiastraat

Jl. Durian

Doerianweg

Jl. Embong Brantas

Embong Brantas

Jl. Flores

Floresweg

Jl. Gajahmada

Van Imhoffstraat

Jl. Gambir

Manegeweg

Jl. Taman Gayam

Gajamplein

Jl. Genteng

Gentengweg

Jl. Gereja / Sugiyo Pranoto

R. Kerkstraat

Jl. Guntur

Goentoerweg

Jl. H. Juanda

Djodipan Wetan-straat

Jl. H. Agus Salim

Regenstraat

Jl. H. Juanda

Temenggoenganstraat

Jl. Terusan Halmahera

Van Kesterenweg

Jl. Hamid Rusdi

Rampal Boenoelweg

Jl. Hasanudin

Tan Boen Liangweg

Jl. IR. Rais

Tandjoegweg

Jl. Irian Barat

August Jansenstraat

Jl. Irian jaya

Jansen-weg August

Jl. JA. Suprapto

Tjelaket

Jl. Jambu

Djamboeweg

Jl. Jend. Basuki Rahmat

Kajoetangan

Jl. Jeruk

Djeroekweg

Jl. Julius Usman

Sawahanstraat

Jl. Juwet

Djoewetweg

Jl. Kahuripan

Riebeekstraat Van

Jl. Kalimantan

Borneoweg

Jl. Kangean

Kangeanweg

Jl. Kapten Tendean

Djagalanstraat

Jl. Kasatrian

Polandlaan Toontje

Jl. Kauman

Kaoemanstraat

Jl. Kawi

Kawistraat

Jl. Kebalen

Kebalen Wetan-straat

Kl. Kedondong

Kedondongweg

Jl. Kelud

Keloetstraat

Jl. Kepundung

Kepoendoengweg

Jl. Kerinci

Koerintjiweg

Jl. Kertanegara

Daendelsboulevard

Jl. Kesatrian

Achterkampemententsweg

Jl. Kesatrian

Toomtje Holand Lean

Jl. Kesatrian Terusan

Verl Trenweg

Jl. Kesatrian Terusan (bagian selatan)

Trenweg

Jl. KH. Achmad Dahlan

Djodipanstraat

Jl. KH. Wahid Hasyim

Gandean-straat

Jl. Kidul Dalem

Kidoel Dalem-straat

Jl. Kol. Sugiono

Mergosonostraat

Jl. Kopral Usman

Wetan Pasar-straat

Jl. Kunir

Koenirweg

Jl. Kyai Tamin, Jl. Kapt. Tendean

Kidoel Pasar-straat

Jl. Laks. Martadinata

Klentengstraat

Jl. Laks. Martadinata

Kotalamastraat

Jl. Lamongan

Lamonganstraat

Jl. Lapangan

Noorder Dwarsweg

Jl. Lasem

Lasemweg

Jl. Lawu

Lawoeweg

Jl. Lombok

Lombokweg

Jl. Lowokwaru

Lowokwaroe

Jl. Madura

Madoeraweg

Jl. Majapahit

Speelmanstraat

Jl. Malabar

Malabarweg

Jl. Mangga

Manggaweg

Jl. Manggis

Manggisweg

Jl. Mangun Sarkoro

Boldystraat (Gang Boldy)

Jl. Mayjend Panjaitan

Betekweg

Jl. Mayjend Wiyono

Sappeursweg

Jl. Menari

Malakaweg

Jl. Mentawai

Mentawaieg

Jl. Merapi

Merapistraat

Jl. Merbabu

Merbaboepark

Jl. Merdeka Timur

Aloon-aloon Wetan

Jl. Mgr. Sugito

Roomsche Kerkstraat

Jl. Moh. Yamin

Von Oorschotweg

Jl. Muharto

Koeto Bedah-weg

Jl. Mundu

Moendoeweg

Jl. Muria

Moeriaweg

Jl. Nangka

Nangkaweg

Jl. Narotama

Magazijnweg

Jl. Nusakambangan

Javaweg

Jl. Pajajaran

Heutszstraat Van

Jl. Pandan

Pandanstraat

Jl. Panderman

Penanggoenganstraat

Jl. Panglima Besar Jend. Sudirman

Klerek Straat

Jl. Panggung

Panggoengweg

Jl. Panglima Sudirman

Kliniekstraat

Jl. Panglima Sudirman

Rampalstraat

Jl. Panglima Sudirman

Stationweg

Jl. Papandayan

Papandajanweg

Jl. Pasar Besar

Petjinanstraat

Jl. Pattimura

Klodjen Lor-straat

Jl. Pegadean

Pandhuistraat

Jl. Peltu Sujono

Industrieweg

Jl. Prof. Moh Yamin

Van Oorschotweg

Jl. Puncak

Poentjakweg

Jl. Rambutan

Ramboetanweg

Jl. Rampal Dalam

Verschuerenlaan

Jl. Raung

Raoengweg

Jl. Retawu

Pandermanweg

Jl. Ringgitweg

Ringgitweg

Jl. Rinjani

Ophirstraat

Jl. Ronggo Lawe

Kampementsweg

Jl. Ronggowarsito

Vander Capellenstraat

Jl. S. Supriyadi

Soekoenstraat

Jl. Sapudi

Sapoediweg

Jl. Sartono

Voorschotweg

Jl. Sawo

Sawoweg

Jl. Semangka

Semangkaweg

Jl. Semeru

Smeroestraat / Smeroeplein

Jl. Seram

Ceramweg

Jl. Sersan harun

Koelon Pasar-straat

Jl. Simpang Balapan

Idjenplein

Jl. Sindoro

Sindoroweg

Jl. Sriwijaya

Capellanstraat Van Der

Jl. Sulawesi

Celebesweg

Jl. Sultan Agung

Boschstraat Van Den

Jl. Sumatera

Sumatraweg

Jl. Sumba

Soembaweg

Jl. Sumbing

Soembingweg

Jl. Suropati

Idenburgstraat

Jl. Susanto

Achterkampementsweg

Jl. Sutan Syahrir

Djagalantramstraat

Jl. Syarif Al Qodri

Embong Arab

Jl. Talang

Talangweg

Jl. Talun

Taloonstraat

Jl. Taman Merdeka Barat

Aloon-aloon Koeloen

Jl. Taman Merdeka Selatan

Aloon-aloon Kidoel

Jl. Taman Merdeka Utara

Aloon-aloon Lor

Jl. Tampomas

Tampomasweg

Jl. Tanggamus

Tanggamoesweg

Jl. Tangkuban Perahu

Badhuisweg

Jl. Tanimbar

Edward Soesmanpark

Jl. Tanimbar

Ridderweg De

Jl. Telomoyo

Tilemojostraat

Jl. Tengger

Ardjoenodwatstraat

Jl. Tenis

Tennisweg

Jl. Ternate

Ternateweg

Jl. Thamrin

Mauristraat

Jl. Timor

Timorweg

Jl. Trunojoyo

Goedangweg

Jl. Tugu

Coenplien Jan Pieter

Jl. Tumapel

Maetsuyckerstraat

Jl. Ungaran

Oengaranpark

Jl. Untung Suropati Selatan

Hedelaan Karel v.d

Jl. Untung Suropati Utara

Societeitsweg

Jl. Urip Sumoharjo

Sappeursweg

Jl. Urip Sumoharjo

Zuider Dwarsweg

Jl. Welirang

Welirangstraat

Jl. Widodaren

Widodarenstraat

Jl. Wilis

Prahoestraat

Jl. Wiromargo

Embong Petjinan

Jl. WR. Supratman

Rampal Koelon-straat

Jl. Zainul Arifin

Koedoesanstraat

Jl. Zainul Zakse

Kebalenstraat

Taman Semeru

Smeroepark

Taman Slamet

Slametpark

Mengangkat tema Dari Toponimi Tradisional

Patut diapresiasi jika nama sebuah kawasan kembali diangkat agar sejarah kawasan tersebut tidak hilang. Kelurahan Sumbersari Kota Malang mencoba mengangkat tema ini dengan mengangkat Tawangsari sebuah dusun kuno menjadi branding untuk wilayah RW. I Kelurahan Sumbersari dalam event lomba kampung tematik pada Tahun 2016 lalu. Nama ini perlu disosialisasikan dan upaya penelusuran sejarah terus dilakukan.

Bagaimana dengan Kawasanmu?

Mengangkat Tema dari Toponimi Kolonial

Pemerintah Kota Malang mulai melabeli nama jalan dengan 2 sebutan pada papan namanya. satu nama jalan kondisi sekarang dan lainnya memakai nama era Jaman Belanda. Kota Malang tengah menggagas Kota Malang sebagai Kota wisata Heritage, sehingga penyebutan nama sesuai nama para era Kolonial adalah upaya mengangkat cagar budaya masa tersebut.

Menggali Sejarah dari toponimi Kampung

Kota Malang selama ini menjadi kota transit wisatawan untuk selanjutnya meneruskan perjalanan wisatanya ke Kota Batu dan Kabupaten Malang. Dengan Keterbatasan wilayah, Kota Malang tidak memiliki wahana wisata yang bisa menjadi jujugan wisatawan. Potensi Kota Malang adalah cagar budaya, berupa bangunan heritage peninggalan masa kolonial. 

Jadi sangat tepat jika apa yang diangkat di Kota Malang adalah wisata kota heritage. Sejauh ini memang belum nampak seperti Kota Tua Jakarta, semarang atau surabaya. Kota Malang telah menetapkan 32 objek bangunan yang dijadikan Cagar budaya. Bagaimana langkah selanjutnya agar menjadi destinasi wisata, masih dalam tahap pembahasan oleh para ahlinya.

Di level Kampung di kota Malang, juga mulai mengeliat wisata kampung tematik. Tidak kurang ada 15 kampung potensial yang telah digagas di level masyarakat. antara lain, Kampung Warna Warni Jodipan, Kampung 3D (baca-tri-di), Kampung Heritage Kayutangan, Kampung Budaya Polowijen dan Tawangsari Kampung sedjarah dengan Musium Reenactornya. Kampung kampung ini masih perlu mendapatkan perhatian dari Stage holder terkait. 

Mereka secara swadaya sudah turut memikirkan wisata di kota Malang. Kasihan jika kampung kampung dengan potensi besar untuk diangkat sebagai ikonik kota Malang, malah dibiarkan tak dibina, dibantu perkembangannya dan harus ngurusi dirinya sendiri. Mereka adalah para relawan kampung yang sudah memberi sumbangsih untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Mereka orang orang kecil yang mau dengan suka rela membangun destinasi untuk kemajuan kotanya.

Sekedar tips untuk kampung kampung yang bingung mencari ide, maka toponimi kampung adalah sejarah yang bisa diangkat. Tawangsari dengan Kampoeng sedjarahnya adalah upaya masyarakat sekitar mengangkat tema sejarah tidak hanya lokal sumbersari, Tapi sejarah Perjuangan Malang pada umumnya. Tiap kawasan punya sejarah, dan sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya.

Bagaimana dengan Kawasanmu? Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih sudah membaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun