Sumber sejarah bisa diketemukan dari beberapa sumber. Sejarah suatu kawasan akan musnah, jika toponimi daerah tersebut digusur untuk beberapa alasan dan kepentingan tertentu. Tawangsari dan Pilang adalah dua nama kampung yang sekarang sudah tidak dikenali lagi oleh generasi milenial. Dua nama tersebut sudah berubah menjadi Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Bagaimana dengan toponimi di daerahmu? Masih dipakai hingga sekarang atau sudah berubah? Bahkan Kamu yang lahir di situ mungkin tidak pernah tahu sejarahnya. Artikel ini mencoba mengangkat pentingnya toponimi sebagai bekal awal mengangkat destinasi wisata kampung. Sebuah upaya pemberdayaan masyarakat di level Kampung. Seperti apakah kiprah Tawangsari Kampung sejarah dalam hal ini? mari kita ikuti Liputannya
Apa sih Toponimi?
wikipedia menjelaskan Toponimi sbb.
Toponimi adalah bahasan ilmiah tentang nama tempat, asal-usul, arti, penggunaan, dan tipologinya. Bagian pertama kata tersebut berasal dari bahasa Yunani tpos () yang berarti tempat dan diikuti oleh noma () yang berarti nama. Toponimi merupakan bagian dari onomastika, pembahasan tentang berbagai nama.
Suatu toponimi adalah nama dari tempat, wilayah, atau suatu bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alami (seperti sungai) dan yang buatan (seperti kota).
Dalam etnologi, suatu toponimi adalah sebuah nama yang diturunkan dari suatu tempat atau wilayah. Dalam anatomi, toponimi adalah nama bagian tubuh, yang dibedakan dengan nama organ tubuh. Dalam biologi, suatu toponimi adalah nama binomial dari suatu tumbuhan.Â
Suatu Kawasan dimasa lalu diberi nama dengan toponimi sesuai pemahaman masyarakatnya. Ketika Belanda menduduki Nusantara, beberapa tempat  yang diduduki belanda mengalami pergeseran Toponimi, dari tradisional menjadi kolonial. Beberapa nama jalan yang khas kolonial mulai dimunculkan. Nama nama dusun seperti Jalan Kepuh, sudah hilang dari peredaran. pada Masa Kolonial disebut Soekoenstraat, dan setelah masa kemerdekaan menjadi Jalan Sudancho Supriyadi. Berikut Tabel berdasar toponimi Belanda di Kota Malang
1969 - 2007
1924 - 1928
Jl. Argopuro
Argopeorostraat
Jl. Aries Munandar
Klodjen Kidoel-straat
Jl. Arief Margono
Kasin Kidoel-straat
Jl. Arief Rachman Hakim
Taloen Lor-straat
Jl. Arjuno
Ardjoenostraat
Jl. Bali
Baliweg
Jl. Baluran
Baloeranweg
Jl. Banda
Bandaweg, Bandaplein
Jl. Bangka
Bankaweg
Jl. Balok
Tosaristraat
Jl. Bawean
Baweanweg
Jl. Belakang Rumah Sakit
Hospitaallen
Jl. Besar Dempo
Dempoboulevard
Jl. Besar Ijen
Idjen Boulevard
Jl. Besar Ijen
Wilisweg, Wilisplein
Jl. Bingkil
Emplacementweg
Jl. Brawijaya
Van Oudthoomstraat
Jl. Brawijaya -- Jl. Senaputra
Van Oudt Hoormstraat
Jl. Brigjen Katamso
Kasin Koelon-straat
Jl. Brigjen Slamet Riyadi
Oro-oro dowo
Jl. Bromo
Bromostraat
Jl. Bunul Kulon
Treinweg
Jl. Buring
Boeringweg (Koeninginweg)
Jl. Cerme
Tjeremeeplein
Jl. Cikurai
Tjikoraiweg
Jl. Ciliwung
Augustalaan
Jl. Cipto
Wilhelminastraat
Jl. Cokroaminoto
Sophiastraat
Jl. Diponegoro
Willemstraat
Jl. Dorowati
Dorowatistraat
Jl. Dr. Sutomo
Emmastraat
Jl. Dr. Wahidin
Verlengde Sophiastraat
Jl. Durian
Doerianweg
Jl. Embong Brantas
Embong Brantas
Jl. Flores
Floresweg
Jl. Gajahmada
Van Imhoffstraat
Jl. Gambir
Manegeweg
Jl. Taman Gayam
Gajamplein
Jl. Genteng
Gentengweg
Jl. Gereja / Sugiyo Pranoto
R. Kerkstraat
Jl. Guntur
Goentoerweg
Jl. H. Juanda
Djodipan Wetan-straat
Jl. H. Agus Salim
Regenstraat
Jl. H. Juanda
Temenggoenganstraat
Jl. Terusan Halmahera
Van Kesterenweg
Jl. Hamid Rusdi
Rampal Boenoelweg
Jl. Hasanudin
Tan Boen Liangweg
Jl. IR. Rais
Tandjoegweg
Jl. Irian Barat
August Jansenstraat
Jl. Irian jaya
Jansen-weg August
Jl. JA. Suprapto
Tjelaket
Jl. Jambu
Djamboeweg
Jl. Jend. Basuki Rahmat
Kajoetangan
Jl. Jeruk
Djeroekweg
Jl. Julius Usman
Sawahanstraat
Jl. Juwet
Djoewetweg
Jl. Kahuripan
Riebeekstraat Van
Jl. Kalimantan
Borneoweg
Jl. Kangean
Kangeanweg
Jl. Kapten Tendean
Djagalanstraat
Jl. Kasatrian
Polandlaan Toontje
Jl. Kauman
Kaoemanstraat
Jl. Kawi
Kawistraat
Jl. Kebalen
Kebalen Wetan-straat
Kl. Kedondong
Kedondongweg
Jl. Kelud
Keloetstraat
Jl. Kepundung
Kepoendoengweg
Jl. Kerinci
Koerintjiweg
Jl. Kertanegara
Daendelsboulevard
Jl. Kesatrian
Achterkampemententsweg
Jl. Kesatrian
Toomtje Holand Lean
Jl. Kesatrian Terusan
Verl Trenweg
Jl. Kesatrian Terusan (bagian selatan)
Trenweg
Jl. KH. Achmad Dahlan
Djodipanstraat
Jl. KH. Wahid Hasyim
Gandean-straat
Jl. Kidul Dalem
Kidoel Dalem-straat
Jl. Kol. Sugiono
Mergosonostraat
Jl. Kopral Usman
Wetan Pasar-straat
Jl. Kunir
Koenirweg
Jl. Kyai Tamin, Jl. Kapt. Tendean
Kidoel Pasar-straat
Jl. Laks. Martadinata
Klentengstraat
Jl. Laks. Martadinata
Kotalamastraat
Jl. Lamongan
Lamonganstraat
Jl. Lapangan
Noorder Dwarsweg
Jl. Lasem
Lasemweg
Jl. Lawu
Lawoeweg
Jl. Lombok
Lombokweg
Jl. Lowokwaru
Lowokwaroe
Jl. Madura
Madoeraweg
Jl. Majapahit
Speelmanstraat
Jl. Malabar
Malabarweg
Jl. Mangga
Manggaweg
Jl. Manggis
Manggisweg
Jl. Mangun Sarkoro
Boldystraat (Gang Boldy)
Jl. Mayjend Panjaitan
Betekweg
Jl. Mayjend Wiyono
Sappeursweg
Jl. Menari
Malakaweg
Jl. Mentawai
Mentawaieg
Jl. Merapi
Merapistraat
Jl. Merbabu
Merbaboepark
Jl. Merdeka Timur
Aloon-aloon Wetan
Jl. Mgr. Sugito
Roomsche Kerkstraat
Jl. Moh. Yamin
Von Oorschotweg
Jl. Muharto
Koeto Bedah-weg
Jl. Mundu
Moendoeweg
Jl. Muria
Moeriaweg
Jl. Nangka
Nangkaweg
Jl. Narotama
Magazijnweg
Jl. Nusakambangan
Javaweg
Jl. Pajajaran
Heutszstraat Van
Jl. Pandan
Pandanstraat
Jl. Panderman
Penanggoenganstraat
Jl. Panglima Besar Jend. Sudirman
Klerek Straat
Jl. Panggung
Panggoengweg
Jl. Panglima Sudirman
Kliniekstraat
Jl. Panglima Sudirman
Rampalstraat
Jl. Panglima Sudirman
Stationweg
Jl. Papandayan
Papandajanweg
Jl. Pasar Besar
Petjinanstraat
Jl. Pattimura
Klodjen Lor-straat
Jl. Pegadean
Pandhuistraat
Jl. Peltu Sujono
Industrieweg
Jl. Prof. Moh Yamin
Van Oorschotweg
Jl. Puncak
Poentjakweg
Jl. Rambutan
Ramboetanweg
Jl. Rampal Dalam
Verschuerenlaan
Jl. Raung
Raoengweg
Jl. Retawu
Pandermanweg
Jl. Ringgitweg
Ringgitweg
Jl. Rinjani
Ophirstraat
Jl. Ronggo Lawe
Kampementsweg
Jl. Ronggowarsito
Vander Capellenstraat
Jl. S. Supriyadi
Soekoenstraat
Jl. Sapudi
Sapoediweg
Jl. Sartono
Voorschotweg
Jl. Sawo
Sawoweg
Jl. Semangka
Semangkaweg
Jl. Semeru
Smeroestraat / Smeroeplein
Jl. Seram
Ceramweg
Jl. Sersan harun
Koelon Pasar-straat
Jl. Simpang Balapan
Idjenplein
Jl. Sindoro
Sindoroweg
Jl. Sriwijaya
Capellanstraat Van Der
Jl. Sulawesi
Celebesweg
Jl. Sultan Agung
Boschstraat Van Den
Jl. Sumatera
Sumatraweg
Jl. Sumba
Soembaweg
Jl. Sumbing
Soembingweg
Jl. Suropati
Idenburgstraat
Jl. Susanto
Achterkampementsweg
Jl. Sutan Syahrir
Djagalantramstraat
Jl. Syarif Al Qodri
Embong Arab
Jl. Talang
Talangweg
Jl. Talun
Taloonstraat
Jl. Taman Merdeka Barat
Aloon-aloon Koeloen
Jl. Taman Merdeka Selatan
Aloon-aloon Kidoel
Jl. Taman Merdeka Utara
Aloon-aloon Lor
Jl. Tampomas
Tampomasweg
Jl. Tanggamus
Tanggamoesweg
Jl. Tangkuban Perahu
Badhuisweg
Jl. Tanimbar
Edward Soesmanpark
Jl. Tanimbar
Ridderweg De
Jl. Telomoyo
Tilemojostraat
Jl. Tengger
Ardjoenodwatstraat
Jl. Tenis
Tennisweg
Jl. Ternate
Ternateweg
Jl. Thamrin
Mauristraat
Jl. Timor
Timorweg
Jl. Trunojoyo
Goedangweg
Jl. Tugu
Coenplien Jan Pieter
Jl. Tumapel
Maetsuyckerstraat
Jl. Ungaran
Oengaranpark
Jl. Untung Suropati Selatan
Hedelaan Karel v.d
Jl. Untung Suropati Utara
Societeitsweg
Jl. Urip Sumoharjo
Sappeursweg
Jl. Urip Sumoharjo
Zuider Dwarsweg
Jl. Welirang
Welirangstraat
Jl. Widodaren
Widodarenstraat
Jl. Wilis
Prahoestraat
Jl. Wiromargo
Embong Petjinan
Jl. WR. Supratman
Rampal Koelon-straat
Jl. Zainul Arifin
Koedoesanstraat
Jl. Zainul Zakse
Kebalenstraat
Taman Semeru
Smeroepark
Taman Slamet
Slametpark
Mengangkat tema Dari Toponimi Tradisional
Patut diapresiasi jika nama sebuah kawasan kembali diangkat agar sejarah kawasan tersebut tidak hilang. Kelurahan Sumbersari Kota Malang mencoba mengangkat tema ini dengan mengangkat Tawangsari sebuah dusun kuno menjadi branding untuk wilayah RW. I Kelurahan Sumbersari dalam event lomba kampung tematik pada Tahun 2016 lalu. Nama ini perlu disosialisasikan dan upaya penelusuran sejarah terus dilakukan.
Bagaimana dengan Kawasanmu?
Mengangkat Tema dari Toponimi Kolonial
Pemerintah Kota Malang mulai melabeli nama jalan dengan 2 sebutan pada papan namanya. satu nama jalan kondisi sekarang dan lainnya memakai nama era Jaman Belanda. Kota Malang tengah menggagas Kota Malang sebagai Kota wisata Heritage, sehingga penyebutan nama sesuai nama para era Kolonial adalah upaya mengangkat cagar budaya masa tersebut.
Menggali Sejarah dari toponimi Kampung
Kota Malang selama ini menjadi kota transit wisatawan untuk selanjutnya meneruskan perjalanan wisatanya ke Kota Batu dan Kabupaten Malang. Dengan Keterbatasan wilayah, Kota Malang tidak memiliki wahana wisata yang bisa menjadi jujugan wisatawan. Potensi Kota Malang adalah cagar budaya, berupa bangunan heritage peninggalan masa kolonial.Â
Jadi sangat tepat jika apa yang diangkat di Kota Malang adalah wisata kota heritage. Sejauh ini memang belum nampak seperti Kota Tua Jakarta, semarang atau surabaya. Kota Malang telah menetapkan 32 objek bangunan yang dijadikan Cagar budaya. Bagaimana langkah selanjutnya agar menjadi destinasi wisata, masih dalam tahap pembahasan oleh para ahlinya.
Di level Kampung di kota Malang, juga mulai mengeliat wisata kampung tematik. Tidak kurang ada 15 kampung potensial yang telah digagas di level masyarakat. antara lain, Kampung Warna Warni Jodipan, Kampung 3D (baca-tri-di), Kampung Heritage Kayutangan, Kampung Budaya Polowijen dan Tawangsari Kampung sedjarah dengan Musium Reenactornya. Kampung kampung ini masih perlu mendapatkan perhatian dari Stage holder terkait.Â
Mereka secara swadaya sudah turut memikirkan wisata di kota Malang. Kasihan jika kampung kampung dengan potensi besar untuk diangkat sebagai ikonik kota Malang, malah dibiarkan tak dibina, dibantu perkembangannya dan harus ngurusi dirinya sendiri. Mereka adalah para relawan kampung yang sudah memberi sumbangsih untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Mereka orang orang kecil yang mau dengan suka rela membangun destinasi untuk kemajuan kotanya.
Sekedar tips untuk kampung kampung yang bingung mencari ide, maka toponimi kampung adalah sejarah yang bisa diangkat. Tawangsari dengan Kampoeng sedjarahnya adalah upaya masyarakat sekitar mengangkat tema sejarah tidak hanya lokal sumbersari, Tapi sejarah Perjuangan Malang pada umumnya. Tiap kawasan punya sejarah, dan sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya.
Bagaimana dengan Kawasanmu? Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih sudah membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H