Mohon tunggu...
Eka Pranata Putra Zai
Eka Pranata Putra Zai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sanata Dharma University

write when you are anxious about the world your journey will become history someday

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Apakah Sistem "Presidential Threshold" Penting untuk Indonesia?

27 Oktober 2023   16:26 Diperbarui: 27 Oktober 2023   16:30 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mengusung kandidat presiden. Pada dasarnya, aturan ini dibuat untuk memastikan bahwa setiap calon presiden 

dan partai politik memiliki massa pendukung yang kuat dan jelas, sehingga fragmentasi suara yang berlebih 

tidak terjadi.

Konsep presidential threshold telah berkembang secara evolusioner di berbagai konteks politik di seluruh dunia. 

Sistem pemilihan presiden di Amerika Serikat merupakan contoh nyata dari pengimplikasian suatu bentuk 

“threshold” dalam proses electoral votes (suara elektoral). Sistem elektoral ini telah menjadi bagian dari konstitusi 

US sejak pendiriannya. 

Demikian halnya di Indonesia, sistem ini telah digunakan sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. 

Sistem pemilihan presiden pada 2004 telah diatur dalam UU nomor 23 tahun 2003 dalam UU Pemilihan Umum 

Presiden dan Wakil Presiden.

“Pasangan calon presiden dan wakil presiden, hanya dapat diusulkan oleh partai politik, yang memperoleh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun