Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Hati

14 Februari 2020   14:58 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar :pngtree

"Iya"

"Oh ya sudah nanti bareng ya"

Bram mengangguk pelan.

Dalam pesawat bayangan tentang kenangan bersama Bram seakan film yang dipasang di pelupuk mataku. Seandainya saja aku bisa jujur, aku  masih merasakan bahagia di dekatnya, sama seperti dulu. Rasa nyaman, rasa bahagia seakan memenuhi rongga pikiranku. 

Pesawat landing dengan sempurna. Saat menuju pintu keluar bandara, kulihat Bram sedang menungguiku.

"Maaf agak lama, tadi mampir toilet dulu" kataku.

Jantungku berdegup kencang saat berada di dekatnya. Tercium aroma parfumnya yang belum juga berubah.

"Sudah aku pesankan taksi" katanya.

Aku dan Bram berjalan menuju pangkalan taksi bandara. Dia duduk di dekat supir sementara aku duduk di kursi bagian belakang.

"Selamat pagi Pak...Mau menuju ke arah mana?" sapa supir taksi.

"Ketintang Pak" jawab Bram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun