Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[CerMis] Siapa Takut?

13 November 2018   14:37 Diperbarui: 13 November 2018   14:24 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelap....seperti biasa listrik sedang gencar-gencarnya mati di akhir bulan ini. Ibu menyuruhku mencari lilin yang diletakkannya di pojok ruangan. Aku pun mengambilnya dan ibu menyalakan lilin yang aku ambil tadi.

"Dek...kamu dimana?" ketika kulihat adikku tiba-tiba lenyap begitu saja.

"Dek..." aku melihat sosok adikku yang berada tak jauh dariku. Rupanya dirinya telah menyalakan lilin.

Sosok kecil tadi menoleh ke arahku. Matanya melotot. Ya, sosok yang mirip adikku tadi ternyata bukan adikku, melainkan....

Aku terbangun dari mimpiku.

===

Dua puluh tahun berlalu.

Kini aku dan adikku tinggal di Jakarta karena tuntutan pekerjaan.

"Mbak...kamu waktu kecil sering ketemu kembaranku ya?"

"Kembaran?" aku berusaha mengerti perkataan adikku. Sesungguhnya adikku bukanlah anak kembar.

"Itu yang mirip banget sama aku, tapi matanya melotot" jelas adikku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun