Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Penjual Jamu yang Masuk di Sekolah Elite

12 November 2018   02:01 Diperbarui: 12 November 2018   03:57 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya Mas.  Teman-teman disini baik semuanya.  Termasuk Aditya"

"Kamu naksir adikku? "

Rara menggeleng. 

"Kasihan sekali Aditya,  bahkan anak penjual jamu pun menolaknya"

Rara terdiam.  Entah apakah lelaki itu hanya bercanda atau tidak.  Tapi perkataannya itu menyinggung perasaan Rara. 

Dan Rara tidak pernah tahu enam tahun kemudian dirinya harus berhadapan dengan lelaki bernama Pramana dan kelak dirinya bisa jadi jatuh hati pada lelaki yang sombong tersebut. 

Ibu Aditya memegang pipi Rara,  "Nggak usah didengarkan ya Rara. Pramana memang begitu,  sangat berbeda dengan Aditya, sifat dan sikapnya"

Ibu Aditya memeluk Rara.  Aliran kasih sayang mampu Rara rasakan di hatinya.  Wanita itu berhati sangat lembut. 

Dan sekali lagi Rara tidak pernah tahu kelembutan kasih tersebut akan meninggalkan bekas luka mendalam di hati Rara. 

Ah...upik abu tidak usah berandai-andai menjadi Cinderella

(bersambung) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun