Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kompleksitas Penanganan TBC, Pahami Gejala, Risiko Penularan, dan Dampaknya

8 April 2023   13:14 Diperbarui: 8 April 2023   13:21 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Tangkapan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni

Masih dalam seminar Akhiri TB Indonesia Sehat, dr. Berly, Sp. P Selaku dokter spesialis paru Rumah Sakit Pelni menerangkan bahwa kuman TBC dapat bertahan pada suhu 4-70 derajat celcius. 

Selain itu, Basil Tahan Asam (BTA) dapat telihat tidak lagi bergejala/tertidur (Dormant). Namun, sewaktu-waktu dapat aktif kembali dan menimbulkan sakit pada penderitanya.

Basil Tahan Asam (BTA) ini dapat mati jika terpapar sinar matahari langsung dan berada pada suhu 30-37 derajat celcius. Oleh karena itu, pasien TB dianjurkan untuk berjemur pada pagi dan sore hari. 

Kuman TB dapat bersifat laten (tertidur) dan tidak lagi menunjukan gejala. Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi penderita TB. Sayangnya, pada kondisi tertentu kuman ini dapat aktif kembali dan menginfeksi lagi penderitanya. 

Tentunya, ini mesti menjadi perhatian lebih bagi pasien penderita TB. Pasalnya, orang yang berobat tuntas saja dapat terinfeksi kembali. Apalagi, pasien dengan riwayat putus obat. Kemungkinan resistensi obat jadi jauh lebih besar.

Foto. Tangkapan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni
Foto. Tangkapan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni

Resisten obat sendiri adalah suatu kondisi di mana obat anti tuberkulosis (oat) tidak lagi efektif untuk melawan kuman TB. Selain itu, memutus obat secara sepihak, tidak kontrol dan monitoring secara berkala, dan gangguan penyerapan obat juga bisa jadi sebab resistensi terjadi.

Bahkan, meskipun sudah sesuai anjuran apabila telah terinfeksi dari orang yang resisten obat. Pasien tersebut mungkin saja termasuk pada pasien dengan resistensi obat dan tidak lagi efektif untuk mengkonsumsi obat TBC lini pertama. 

Lantas, bagaimana nasibnya jika sudah terjadi demikian?

Pemeriksaan lanjutan dengan dokter spesialis yang relevan dan taat dengan tata laksana pengobatan adalah kunci keberhasilan pengobatan TB. Oleh karena itu pasien mesti sadar betul akan hal ini. 

Dorongan keluarga dan lingkungan sekitar juga mesti digaungkan agar pasien merasa termotivasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun