Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kompleksitas Penanganan TBC, Pahami Gejala, Risiko Penularan, dan Dampaknya

8 April 2023   13:14 Diperbarui: 8 April 2023   13:21 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Tangkapan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni

TB dan Bagaimana Dampaknya Pada Kesejahteraan Pasien?

Foto. Tangkapan Layar Seminar Indonesia Bebas TBC yang diselenggarakan RS Pelni
Foto. Tangkapan Layar Seminar Indonesia Bebas TBC yang diselenggarakan RS Pelni
Pengobatan TB hingga tuntas biayanya ditanggung oleh pemerintah. Kebijakan ini diambil untuk menuntaskan Indonesia bebas TBC di tahun 2030. Harapannya, agar tidak ada masyarakat yang putus berobat karena biaya. 

Sebab pengobatan perorangnya pengobatan TBC mampu menghabiskan kurang lebih Rp. 3.400.000. 

Sebagai salah satu penyakit yang dikatakan menular. Tentunya, mampu menimbulkan ketakutan tersendiri bagi orang lain. Terutama di tempat kerja.

Pengalaman pribadi saat tengah mendaftar magang disebuah perusahaan. Awalnya, interview dilakukan secara offline dan sebelumnya saya diminta untuk mengisi sebuah isian terkait data diri. Salah satu pertanyaan adalah penyakit yang diderita.

Foto. Dokumen Pribadi
Foto. Dokumen Pribadi

Benar saja, rekruternya pun membatalkan interview secara offline dan dilakukan secara daring. Hasilnya pun tentu saja tidak lolos. Cukup disayangkan, namun tetap juga tidak dapat komplen apapun. Pasalnya, banyak orang belum paham tentang TB. 

Memang benar, bahwa pasien TB mampu menularkan bakteri tersebut pada orang lain melalui percikan batuk dan bersin yang dibawa oleh udara. 

Di mana dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa saat batuk kuman yang dihasilkan kurang lebih 3500 dan saat bersin lebih dari satu juta kuman. 

Meskipun demikian, tetap perlu dipahami bahwa apabila pada penderita sensitif obat yang telah meminum OAT selama 2 bulan dan resisten obat selama 4 bulan sudah tidak lagi menularkan kuman ini kepada orang lain. 

Foto. Tangpan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni
Foto. Tangpan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun