Dan masih banyak lagi manfaat-manfaat dari Daun Kelor yang lainnya.
Jika diperhatikan lebih mendalam, rasa dari Daun Kelor sendiri yang agak pahit terkadang memicu ketidaksukaan anak dalam mengkonsumsi sayuran ini. Padahal anak-anak dan remaja sangat diutamakan untuk mengkonsumsi Daun Kelor ini sebagai upaya pencegahan dini dari adanya penyakit-penyakit yang tidak diinginkan seperti yang telah disebutkan di atas. Lalu bagaimana cara menanggulangi adanya permasalahan tersebut?
Berbagai olahan daun kelor yang telah disebutkan sebelumnya menjadi olahan yang lumrah ada di masyarakat. Namun pernahkan terbesit di pikiran kita untuk mengolah Daun Kelor (Moringa oleifera) menjadi sebuah olahan cookies yang kerap menjadi santapan makanan ringan untuk anak-anak? Cookies menjadi salah satu media alternatif pengolahan Daun Kelor dikarenakan banyaknya peminat di pasaran.Â
Tidak hanya itu, kandungan cookies yang kaya akan nutrisi dan manfaat akan menjadi pertimbangan masyarakat untuk dikonsumsi nantinya. Olahan cookies Daun Kelor ini juga dapat menjadi salah satu cookies yang wajib ada ketika lebaran dengan ditemani nastar, kastengel, dan kue-kue best seller lebaran yang lainnya. Cara pembuatan yang hampir sama dengan cookies yang lainnya juga menjadi salah satu poin plus pada cookies ini. Jika pembuatan cookies pada umumnya hanya memerlukan tepung terigu dan butter sebagai bahan utamanya, maka pada cookies daun kelor ini diperlukan beberapa gram serbuk daun kelor untuk dicampurkan pada adonan cookies tersebut.Â
Dalam 100 gram total tepung yang digunakan, 15% nya adalah serbuk Daun Kelor dan 85% lainnya adalah tepung. Tidak dianjurkan menggunakan perbandingan 50:50 karena akan menimbulkan aftertaste yang tidak enak bahkan cenderung pahit. Adapun alat, bahan, serta cara membuatnya adalah sebagai berikut:
Alat: