Wulan tersenyum. “Maka dari itu aku ke sini. Aku sudah memenuhi permintaanmu!”
“Tapi..”
“Kalau tidak mau. Tidak usah kamu paksa Fan!” ujar Papa.
“Iya benar kata bapakmu, Fan,” kata Wulan kemudian pamit pergi.
“Wulan!” teriak Taufan. Wulan berbalik sesaat dan tersenyum kepada Taufan, setelah itu kembali berjalan dan pergi.
“Kenapa Papa berkata seperti itu pada dia!” tukas Taufan.
“Memangnya kenapa? Papa hanya bertanya. Apa itu salah?”
“Tapi tidak menginterogasinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting itu!”
“Sudah, sudah, sudah,” kata Mama yang melihat gelagat yang kurang menyenangkan antara suami dan anak bungsunya. Namun Papa dan Taufan sepertinya tidak mendengarnya.
“Memangnya dia itu siapa!”
“Dia temanku!”