A. PENDAHULUANÂ
Praktik baik ini dilaksanakan di SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong. Subjek pembelajar adalah peserta didik kelas VIII SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong tahun pelajaran 2023/ 2024. Penulis, Eka Cahyaning Rahayu, S.Pd., merupakan guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah: Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi yang dibaca dengan tepat melalui model problem based learning (PBL) dan media audiovisual berbentuk video pembelajaran.Â
Peserta didik didampingi guru dapat mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi dengan tepat, saling bekerja sama, jujur, dan bertanggung jawab melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan Saintifik berbantuan video pembelajaran yang terintegrasi dengan TPACK, 4C, Literasi, dan PPK, serta dengan menggunakan metode pembelajaran metode tanya jawab, diskusi, dan penugasan berbantuan LKPD.
B. PEMBAHASAN
1. Situasi
Mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik kelas VIII semester I. Namun, capaian pembelajaran mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi masih belum sesuai dengan harapan. Berikut beberapa kondisi yang melatarbelakangi permasalahan pada pembelajaran: Perlu peningkatan pemahaman terkait materi yang diberikan kepada peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar kelompok, media kurang menarik, kurang memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik, peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru. Serta proses pembelajaran yang masih berfokus pada ceramah. Pada saat guru menjelaskan konsep dari materi teks laporan hasil observasi, peserta didik merasa kesulitan dalam memahami konsep tersebut dikarenakan pada materi teks laporan hasil observasi peserta didik dituntut untuk bisa memahami dan mengidentifikasi struktur. Motivasi belajar peserta didik yang masih rendah. Sarana prasarana yang kurang memadai. Peserta didik kurang fokus pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tingkat kepercayaan diri beberapa peserta didik masih rendah dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan kemampuan individu.
Adapun peran penting dan tanggung jawab guru dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggungjawab dalam mendesain pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi teks laporan hasil observasi.
Menurut Darmawati (2016: 3) teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Solusi dalam pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran abad 21 yang menggunakan model pembelajaran inovatif, berorientasi pada 4C, terintegrasi dengan TPACK, berbasis HOTs, dan Literasi. Pembelajaran inovatif dengan model Problem Based Learning diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Implementasi model pembelajaran tersebut tentu saja harus didukung dengan perencanaan dan pendukung pembelajaran seperti LKPD, bahan ajar, media pembelajaran, serta instrumen penilaian sampai variasi aplikasi yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran.
Saya berasumsi bahwa:
Banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang serupa dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini selain bisa memberikan motivasi bagi saya juga disa diharapkan menjadi acuan atau inspirasi bagi guru lain. Model PBL ini dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik. Model PBL dapat menggugah semangat belajar peserta didik. Melalui metode penugasan dan tanya jawab dapat menimbulkan komunikasi 2 arah. Melalui metode penugasan dan tanya jawab dapat meningkatkan daya pikir kritis peserta didik.
Adapun peran saya dalam praktik baik ini adalah sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab dan berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan agar dapat berjalan secara efektif, serta melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang sesuai seperti  pemanfaatan dan penggunaan media berbasis digital, bahan ajar, serta model pembelajaran disesuaikan dengan kondisi peserta didk sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan yakni mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun kegiatannya berupa: 1) Belajar terkait PPL siklus bersama dosen pembimbing, guru pamong dan teman-teman. 2) Berdiskusi terkait rencana PPL. 3) Perencanaan PPL (pelaksanaan kegiatan dan perangkat pembelajaran "modul ajar").  4) Mengunggah tugas perangkat pembelajaran "RPP". 5) Melaksanakan PPL.  6) Mengabadikan PPL. 7) Mengedit video PPL. 8) Mengunggah video PPL dengan durasi minimal 20 menit dan maksimal 30 menit.  8) Mengerjakan tugas LMS (merefleksi).
2. TantanganÂ
Dari analisis hasil kajian literatur dan wawancara penyebab masalah yang diidentifikasi untuk diselesaikan antara lain: 1) Peserta didik lemah dalam pemahaman kosakata yang mempengaruhi lemahnya pemahaman konten. 2) Minat membaca peserta didik masih rendah sehingga perlu tanggung jawab guru untuk menumbuhkan minat baca peserta didik terlebih dahulu. 3) Metode mengajar guru masih monoton dengan metode ceramah dan kurang variatif. 4) Guru belum mengimplementasikan model pembelajaran inovatif berbasis masalah pada peserta. 5) Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik untuk mengilustrasikan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Solusi mengatasi tantangan tersebut sebagai berikut: 1) Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dan menarik untuk peserta didik. 2) Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga peserta didik tertarik dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3) Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik. 4) Guru harus bisa menumbuhkan minat baca peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PPL: 1) Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan PPL. 2) Guru sebagai pelaksana PPL yang harus memiliki kompetensinpedagogik dan professional. 3) Peserta didik sebagai sasaran praktik baik dari keaktifan maupun hasil belajar. 4) Teman sejawat untuk mencari solusi dan dan alternatif.
Gambaran Proses Kegiatan: 1) Seluruh pembelajaran dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. 2) Pertemuan pertama praktik pembelajaran inovatif pada tanggal 10 November 2023 dengan kegiatan perencanaan, kegiatan persiapan, praktik pembelajaran inovatif, editing video pembelajaran inovatif, analisisis hasil belajar peserta didik, dan kegiatan refleksi. 3) Kegiatan perencanaan praktik pembelajaran pertama merupakan kegiatan menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap yang terdiri dari Modul Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media Salindia, Bahan Ajar, dan Asesmen Penilaian. Setiap set modul ajar dikonsultasikan, dipresentasikan dan diberi masukan terlebih dahulu oleh dosen pembimbing dan guru pamong serta rekan-rekan mahasiswa PPG. 4) Kegiatan persiapan merupakan kegiatan mempersiapkan ruangan dan peralatan yang akan digunakan. Dalam mempersiapkan ruangan dan peralatan diperlukan koordinasi dengan kepala sekolah, pembantu kepala sekolah bagian sarana prasarana dan bagian operasional sekolah. Selain itu peralatan yang akan digunakan harus dicoba terlebih dahulu supaya saat pembelajaran inovatif dilaksanakan tidak ada kendala pada alat. Selain ruangan dan peralatan setiap instrumen penilaian juga harus dipersiapkan baik sehingga saat pembelajaran inovatif dilaksanakan setiap instrumen penilaian dapat langsung dibagikan untuk dikerjakan oleh peserta didik. 5) Praktik pembelajaran inovatif dilaksanakan pada Jumat, 10 November 2023 dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (a) Guru mengucapkan salam. (PPK-religius). (b) Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. (PPK-religius). (c) Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan. (PPK- disiplin, tanggung jawab). (d) Guru memberikan motivasi peserta didik. (e) Peserta didik menerima informasi tentang tujuan dan tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui tayangan Salindia. (TPACK -- Teknologi)
a) Sintak 1 (Orientasi Masalah)Â
Peserta didik menyaksikan video tentang buah pepaya melalui LCD (TPACK-Teknologi) dan Literasi Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=bBSOLu4B-Q0. Guru mengecek pemahaman peserta didik tentang langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut dengan tanya jawab klasikal. (4C-Critical Thinking)
b) Sintak 2 (Mengorganisasi Peserta Didik)
Peserta didik berkelompok terdiri dari 4 -- 5 peserta didik.Â
Peserta didik mendalami materi dengan membaca materi dari buku paket atau sumber lainnya. (Literasi)
c) Sintak 3 (Membimbing Penyelidikan Individu & Kelompok)
Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis dan menyelesaikan LKPD yang sudah dibagikan. (collaboration, communication, critical thinking).
d) Sintak 4 (Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya)
Peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi kelompok di depan kelas. (communication, critical thinking, rasa ingin tahu)
Peserta didik lain memperhatikan dan menanggapi diskusi kelompok di depan kelas dengan arahan dari guru. (communication, critical thinking).
e) Sintak 5 (Menganalisis dan Mengevaluasi)
Peserta didik menyimak penguatan dan evaluasi dari guru. 2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi. (collaboration, critical thinking)
Peserta didik menyimpulkan jawaban dari perumusan masalah yang telah didiskusikan kelompok.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini:Â
- Pemahaman/kompetensi guru akan model pembelajaran PBL serta juga pemahaman guru akan materi pelajaran.
- Pengetahuan guru dalam menggunakan Salindia dan juga alat seperti komputer/laptop beserta jaringan internet. Bisa juga ditambahkan aplikasi seperti canva.
- Pemahaman/kompetensi guru akan pembuatan modul ajar dan LKPD yang menarik, dan juga kreatifitas merancang kegiatan-kegiatan yang membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
Refleksi dan Dampak
Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan adalah: Â a) Pemilihan pembelajaran PBL menumbuhkan berpikir kritis peserta didik terlihat dari tanggapan dan jawaban yang dilontarkan guru dan siswa saat kegiatan pembelajaran. b) Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa, hal ini terlihat dari kegiatan peserta didik saat proses pembelajaran. Â c) Penggunaan media berbasis digital dapat membangkitkan motivasi dan perhatian peserta didik dalam belajar disertai tampilan media powerpoint dilengkapi tayangan gambar dan video. Ini dapat dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik di atas KKTP. d) Desain kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Strategi ini efektif, karena terbukti adanya peningkatan dalam mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi. Semuanya terlihat dari proses dan hasil belajar yang melampaui KKTP.
 Respon peserta didik terhadap pembelajaran ini sangatlah senang. Bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajaran menarik serta mudah dipahami.
Respon lainnya setuju dan sependapat, karena dapat: 1) Meningkatkan minat belajar peserta didik. 2) Meningkatkan daya pikir kritis peserta didik. 3) Meningkatkan keterampilan membaca peserta didik. 3) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. 4) Meningkatkan antusias dan perhatian peserta didik.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi adalah: Keberhasilan dipengaruhi dari 1) Pemilihan media yang tepat. 2) Pemilihan model pembelajaran yang sesuai. 3) Pemilihan metode yang bervariatif. Peran penguasaan pendidik dan dukungan peserta didik sangat menentukan: 1) Pendidik (soft skill dan hard skill) 2) Peserta didik (soft skill dan hard skill)
 Pembelajaran dari keseluruhan proses adalah: a) Dapat menyusun modul ajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik. b) Dapat mengaplikasikannya (modul ajar) dalam pembelajaran. c) Guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran guna membuat proses belajar mengajar sesuai yang diharapkan.
KESIMPULANÂ
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik dapat disimpulkan bahwa peserta didik senang dan aktif dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan media interaktif seperti salindia dan video. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai tujuan pembelajaran, yaitu mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi. Selain itu, aksi ini juga berdampak pada meningkatnya hasil belajar dan motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran pada teks laporan hasil observasi.
DAFTAR PUSTAKA
- Harsiati, Titik. 2014. Bahasa Indonesia untukKelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
- Harsiati, Titik, dkk. 2016. Bahasa Indonesia: Buku Guru SP/Ts Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Kemendikbud. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud.
- Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Kosasih, H.E. 2014. Jenis -- jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidahnya serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya.
- Kosasih, E.(2016).Buku Siswa Bahasa Indonesia Studi Pengajaran (Edisi Revisi 2016) Kelas VII. Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbung Kemendikbud.
- Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Rajagrafindo Persada Mulyadi,
- Yadi dan Andriyani, Ani. 2018. Buku Guru Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs Kelas VII. Bandung.
- Yrama Widya. Permendikbud (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Rukaesih dan Ucu Cahyana. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H