Mohon tunggu...
Ilana Rue
Ilana Rue Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Saya menyukai fiksi sedari kecil, namun butuh waktu lama untuk akhirnya bisa menulis. Saya mulai menulis pada tahun 2021 di akun wattpad. Awalnya saya menulis hanya sebagai media untuk healing dari rasa stres dan depresi yang saya rasakan. Di awal Juli 2023, nama saya tercantum pada penulis terpilih yang karyanya dibukukan di sebuah antologi cerpen. Sejak saat itu, saya aktif berkarya dan mengikuti lomba-lomba cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pacarku Ternyata .....

25 Agustus 2024   10:11 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:26 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juan khawatir. Jangan-jangan kekasihnya itu pingsan. Ia harus cepat menolongnya. Ia kini berjalan mengitari rumah itu, mencari letak pintu belakang. 

Ketemu.

Segera ia coba buka pintu belakang itu. Beruntungnya pintu itu lupa dikunci oleh Lana. Setelah menaruh buket bunga dan buah tangan yang ia bawa di meja makan, Juan segera masuki rumah itu.

Sekarang yang ia harus cari adalah kamar Lana. Ia coba menelusuri tiap centi rumah besar itu. dan dia menemukan kamar yang ia curigai kamar kekasihnya. Satu-satunya kamar yang terkunci di rumah itu. Ia ketuk pintu itu. Hening. Tak ada jawaban.

Juan coba membuka paksa pintu kamar itu. Ia mundurkan tubuhnya. Bersiap mendobrak pintu. 

"Brakkk"

Pintu berhasil didobrak. Juan tersungkur dan jatuh tepat di bawah kaki sang kekasih. Gaun merah gadis itu menjuntai hingga menutupi mata kaki sang gadis. Juan yang tak sengaja melihat siluet kaki putih dan mulus sang kekasih, menjadi salah fokus dan gugup sendiri.

Juan mencoba bangkit, tatap matanya menelusuri tubuh sang gadis dari bawah hingga atas. "Maaf sayang, aku mendobrak paksa pintu kamar kamu itu- argghhhhh." Teriak Juan histeris. Ia terjengkang ke belakang saking kagetnya. 

Ucapannya terhenti saat netranya menangkap pemandangan mengerikan. Saat tatapannya mengarah ke wajah sang gadis, kepala gadis itu sudah terlepas. Juan masih berada di posisinya jatuh terjengkang, ia berteriak seperti anak kecil. 

"Tolongggg... Siapapun." Teriak Juan histeris. 

"Seseorang mati. Pacar saya mati."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun