Mohon tunggu...
Ilana Rue
Ilana Rue Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Saya menyukai fiksi sedari kecil, namun butuh waktu lama untuk akhirnya bisa menulis. Saya mulai menulis pada tahun 2021 di akun wattpad. Awalnya saya menulis hanya sebagai media untuk healing dari rasa stres dan depresi yang saya rasakan. Di awal Juli 2023, nama saya tercantum pada penulis terpilih yang karyanya dibukukan di sebuah antologi cerpen. Sejak saat itu, saya aktif berkarya dan mengikuti lomba-lomba cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pacarku Ternyata .....

25 Agustus 2024   10:11 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:26 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wattpad.com/ilana_rue

Ucapan Tyo membuatnya overthinking. Apa benar alasan Lana sulit diajak keluar bahkan menginap ke tempat asing di waktu-waktu tertentu karena Lana memiliki jadwal dengan pria lain. Juan menggigit kukunya cemas. Namun buru-buru ia tepis pikiran buruk itu. Ia cukup percaya diri. Memang ada lelaki lain yang lebih tampan dan menggemaskan selain dirinya? Jelas tidak ada bukan?

Lalu ia mencoba mengingat kembali. Sudah seminggu ini, wajah Lana terlihat pucat. Tidak hanya pucat, tapi seperti orang sekarat. Bukan sekali. Ada waktu-waktu tertentu, Lana akan berwajah sangat pucat. Setiap ditanya, wanita itu hanya akan menjawab seadanya. Alasan yang paling sering wanita itu gunakan ialah anemia parah.

Juan sebagai pacar siaga, sudah sering mengajak kekasihnya itu ke dokter. Namun, Lana selalu beralasan bahwa ia sudah berobat dan akan sembuh pada waktunya. Tak habis ide, Juan juga sering menawarkan diri untuk merawat kekasihnya itu. Malah Juan rela jika harus menunggui gadis itu semalaman yang tentu saja dijawab dengan penolakan oleh sang pacar.

Apa ia nekat saja mengunjungi rumah kekasihnya itu? Ia hanya ingin melihat keadaan gadisnya. Sekaligus membuktikan bahwa kecurigaannya itu tidak benar. Memalukan sekali dirinya saat ini. Tapi masa bodohlah. 

Ia bersiap-siap, memakai pakaian yang rapi dan trendy, serta menyemprotkan parfum terbaiknya. Juan berharap, setelah melihat penampilannya saat ini, setidaknya sang kekasih tidak terlalu marah padanya karena melanggar batasan yang telah wanita itu buat. Ia juga akan membeli bunga dan buah tangan untuk Lana. Ah, Lana pasti akan terkejut.

45 menit berlalu. Mobil Juan memasuki daerah pinggiran kota yang cukup tersembunyi. Bahkan Juan sudah tersasar sampai dua kali karena daerah ini tidak terbaca di google maps. Mengapa juga Lana tinggal di daerah seperti ini? Sudah akses ke jalan raya jauh.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya ia sampai di rumah tua bergaya kolonial yang berdiri megah dengan hamparan bunga di pekarangannya. Ia persiapkan dirinya. tentu ia harus siap mental jika tiba-tiba saja Lana marah padanya. Ia ambil buket mawar merah yang sempat ia beli di jalan tadi, beserta bingkisan buah tangan agar kekasihnya cepat sembuh.

Pintu diketuk. Tak ada jawaban. Ia coba ketuk pintu rumah sang kekasih beberapa kali. Ia melongok ke arah jendela di ruang tamu. Gelap. Tak ada seorangpun.

Juan mulai negative thinking, apakah pacarnya tidak ada di rumah. Ia tak puas, ia coba kelilingi rumah itu. Juan mencoba melongok ke arah jendela yang ia duga adalah jendela kamar sang kekasih.

Di balik gorden, samar-samar Juan dapat melihat sosok kekasihnya yang sedang duduk di atas ranjang. Suasana kamar yang gelap membatasi penglihatan Juan. Lelaki itu mengetuk jendela itu beberapa kali, namun tak ada respon dari sang kekasih.

"Lana, Lana, sayang buka. Ini aku Juan." Juan setengah berbisik memanggil nama sang kekasih. Namun kekasihnya sama sekali tak bergeming. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun