"Sesungguhnya pemalas sangat rajin menggagalkan dirinya sendiri, dan bergembira melakukan hal-hal yang tidak berguna."
Mengatasi hal ini, tidak hanya sekadar mengatakan "jangan mengantuk/tidur dijam kerja" tetapi seorang ASN yang memiliki komitmen dalam ketuntasan kinerjanya harus mengatur pola (Jam) tidur atau istirahat, pun termauk pola makan.Â
Jika sudah masuk waktu tidur, seharusnya tidur dan tidak melakukan aktifitas yang mengganggu jam tidur atau istirahat. Dalam tinjauan kesehatan, setiap manusia harus wajib memenuhi jam tidurnya itu 8 jam. 8 jam adalah kesempatan bagi seluruh otot dan sel tubuh melakukan relaksasi setelah seharian digunakan untuk beraktifitas. Kalau hal ini dilakukan, maka mobilitas tubuh akan sehat dan berenergi, rasa ngantuk atau malas enggan untuk mendekat.
 4. FLU (Facebookan Melulu)
Flu atau influenza secara medis adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Seseorang jika menderita flu akan mengalami demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk. Flu (Facebookan Melulu) untuk ASN, gejala yang dialami tidaklah seperti sakit flu biasanya, tetapi efek bagi factor kinerja ASN bisa menimbukan kemudharatan.Â
Semestinya ASN menjalankan tanggung jawab tupoksinya, namun malah lebih banyak menggunakan waktunya di media social seperti Facebook. Kondisi ini tidaklah elok bagi seorang ASN yang setiap bulan menerima upah/gaji sesuai standar perundang-undangan berlaku, tetapi hasil kinerja tidak bisa diharapkan karena waktu bekerjanya hanya digunakan di media social (Facebook).
5. GINJAL (Gaji Ingin Naik Tapi Kerja Lambat)
Pada tanggal 17 Maret 2022 organisasi Sehat Negeriku melansir sebuah berita yang dimuat di laman website Sehat Negeriku. Di laman website tersebut memberitakan bahwa pnyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu pertahun.
 Dalam konteks kinerja ASN, penyakit Ginjal (Gaji Ingin Naik Tapi Kerja Lambat) memang tidak akan menyebabkan kematian sebagaimana penyakit ginjal dalam tinjauan medis. Namun ketika ASN mengalami penyakit ginjal (Gaji Ingin Naik Tapi Kerja Lambat), maka hal ini menambah daftar panjang kinerja buruk ASN. Apa yang bisa diharapkan dari seorang ASN jika hanya memikirkan kenaikan gaji sementara tidak dibarengi dengan ketepatan, kecepatan kinerja.Â
Dalam konteks produktifitas suatu perusahaan komersil tentunya kondisi demikian justru akan mendatangkan kerugian signifikan. Sejatinya perbaiki kualitas kinerja, maka tanpa diminta gaji atau upah akan mengikuti level kualitas kinerja tersebut.
6. KURAP (Kurang Rapi)