Mohon tunggu...
Erman Hubu
Erman Hubu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Petualang literasi dan media sosial, penikmat puisi dan syair-syair inspiratif, belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menjadi ASN yang Profesional dan Berintegritas, Hindari 11 Penyakit Ini!

12 Juni 2022   23:23 Diperbarui: 15 Juni 2022   04:00 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan suatu tanggung jawab pekerjaan semestinya dipatrikan untuk memberi manfaat tidak hanya pada diri sendiri, namun juga memberikan manfaat kepada banyak orang. Seperti halnya yang diungkap oleh motivator Merry Riana " Bekerja bukan hanya untuk mencari materi. Bekerja adalah bermanfaat bagi orang banyak".

2. ASMA (Asal Mengisi Absen)

Asma dalam isitilah medis adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Dalam mobilitas tubuh manusia, tentunya penyakit asma bisa menganggu energy mobilitas manusia itu sendiri. 

Demikian juga jika ASMA (Asal Mengisi Absen) ini menggorogoti kinerja seorang ASN. Asumsinya jika ASN hanya sekadar mengisi absen, dan kemudian tidak memenuhi tanggung jawab tupoksinya dengan baik maka berarti tidak ada hasil kinerja yang bisa diharapkan. Menurut pendapat Hasibuan (dalam Supriadi 2013) :

"kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, salah satunya adalah kesetiaan. Dimana seorang pegawai dikatakan memiliki kesetiaan jika ia melakukan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan organisasi".

Apa yang diutarakan oleh Hasibuan dapat dipersepsikan, bahwa kinerja seorang ASN letak kuncinya adalah pada dimensi kesungguhan dan tanggung jawab menunaikan amanah kinerjanya. JIka perilaku tanggung jawab itu menjadi konsisten dan komitmen hati, tidak akan ada tindakan asal mengisi absen. 

Buat apa absensi kehadiran 100%, tapi diakhirnya kinerja buruk. Yang dibutuhkan terhadap ASN bukan hanya sekadar ada, tapi bagaimana ia Menjadi bernilai dari keberadaannya itu. Nilai itu adalah tanggung jawab dalam menunaikan tupoksi yang diembannya.

3. BATUK (Banyak Ngantuk)

Dalam istilah medis batuk adalah refleks tubuh yang muncul saat saluran pernapasan atau tenggorokan mengalami iritasi akibat infeksi bakteri atau virus. Jika seseorang keseringan mengalami batuk, tentunya selain mengganggu berarti ada gejala sakit kronis berbahaya yang menimpa orang tersebut, seperti sakit paru-paru, covid 19 dll. Dikaitkan dengan kinerja ASN tentang penyakit batuk (Banyak Ngantuk) ini juga sama bahayanya dengan penyakit batuk dalam konsep medis. 

Kalau ASN banyak ngantuknya dijam kerja, berarti hal tersebut identik dengan kemalasan, energitas semangat tidak total. Perilaku ngantuk adalah manusiawi jika itu terjadi, kalau rasa ngantuk terjadi disaat seharusnya masuk pada jam tidur/istirahat. 

Yang tidak normative jika ngantuk tersebut terjadi justru disaat jam-jam kerja. Fatalnya jika ASN membiasakan dirinya ngantuk (tidur) dijam jam seharusnya melaksanakan tupoksinya. Bila dibiasakan, sudah pasti kemalasan telah menggorogotinya dan berharap hasil kinerja yang efektif itu tidak akan terjadi. Mario Teguh dalam kalimatnya menyatakan tentang bagaimana orang yang pemalas :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun