Mohon tunggu...
Eggy Adrian Pratama
Eggy Adrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110034 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 3 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Audit Pajak Dilthey - Prof Apollo

30 September 2024   16:51 Diperbarui: 30 September 2024   16:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 3. Audit Pajak sebagai Verstehen (Pemahaman) 

Verstehen, atau proses pemahaman, adalah pusat dari pendekatan hermeneutika Dilthey. Dalam audit pajak, Verstehen melibatkan upaya auditor untuk memahami lebih dari sekadar data yang mereka periksa. Auditor harus mencoba memahami latar belakang sosial, historis, dan psikologis dari tindakan wajib pajak. Hal ini melibatkan pemahaman terhadap motif-motif di balik pengambilan keputusan perpajakan, konteks sosial di mana wajib pajak beroperasi, serta bagaimana mereka menafsirkan dan beradaptasi dengan peraturan pajak.

Proses Verstehen memungkinkan auditor tidak hanya untuk menilai apakah wajib pajak patuh atau tidak terhadap hukum, tetapi juga untuk memahami bagaimana dan mengapa keputusan perpajakan tersebut diambil. Dengan Verstehen, auditor dapat mencapai objektivitas yang lebih mendalam karena mereka melihat wajib pajak bukan hanya sebagai subjek yang harus diadili, tetapi sebagai individu atau entitas yang hidup dalam konteks sosial yang lebih luas.

Apollo 2012
Apollo 2012

Kesimpulan:

Menurut Wilhelm Dilthey, audit pajak adalah proses yang lebih kompleks daripada sekadar pemeriksaan kepatuhan hukum. Ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap pengalaman wajib pajak (Erlebnis), interpretasi ekspresi mereka melalui dokumen dan data (Ausdruck), serta upaya untuk memahami konteks sosial-historis di mana mereka beroperasi (Verstehen). Dengan pendekatan ini, audit pajak menjadi lebih dari sekadar alat untuk menegakkan aturan; ia menjadi proses hermeneutika yang melibatkan interpretasi sosial, psikologis, dan historis yang mendalam untuk mencapai hasil yang lebih adil dan obyektif.

Referensi :

  • Dilthey, Wilhelm. Introduction to the Human Sciences: An Attempt to Lay a Foundation for the Study of Society and History. Princeton University Press, (1988).
  • Prof Apollo (2012)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun