Sistem Pendidikan di Inggris telah mengalami transformasi dari tahun ke tahun untuk memastikan setiap peserta didiknya mendapatkan akses ke pendidikan setinggi mungkin.Â
Populasi di Inggris juga memiliki keberagaman etnis cukup besar (OECD reports, 2019) sehingga upaya pemerintah untuk memberikan akses yang sama bagi semua anak juga dipengaruhi oleh konteks sosial-budaya yang kuat.Â
Saya mencatat beberapa hal yang memiliki praktik baik (best practice) cukup menonjol dalam sistem pendidikan di Inggris.
Identifikasi sangat dini pada kebutuhan khusus anak.
Pemerintah UK mencatat adanya 4 dari 10 anak di Inggris yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini kemudian direspons dengan berbagai upaya spesifik untuk mengidentifikasi adanya gangguan perkembangan dan kebutuhan khusus anak dalam belajar sedini mungkin.Â
Dengan melakukan identifikasi sangat dini, pendidik bisa menyediakan bantuan yang dibutuhkan guna  memastikan setiap anak mencapai potensi maksimalnya.Â
Proses identifikasi sampai pembelajaran ini ini melibatkan peran aktif guru, asisten guru, SENCo (koordinator layanan ABK), tenaga professional, pihak eksternal lainnya dan orangtua.Â
Kerjasama sinergis antara berbagai pihak ini pada akhirnya bisa mewujudkan pembelajaran berbasis individu yang khas untuk masing-masing anak.Â
Selain itu, dukungan pemerintah pada ABK juga diturunkan dalam regulasi The Special Educational Needs and Disability (SEND) Code of Practice yang menyediakan panduan spesifik dalam identifikasi dan mengatasi berbagai kebutuhan khusus anak
Pembelajaran berpusat pada anak.