"Kenapa motornya?" Seorang pria muda berkumis tipis dan memakai topi berwarna biru, bertanya pada Lusi.
"Bannya kempes, bocor terkena paku."
"Dan kamu sendirian di jam begini, untung saja tidak dibegal."
"Dan saya harap kamu bukan salah satu anggota begal," Balas Lusi
"Tampang anak baik seperti aku tentu bukan begal. Justru aku bisa membantu wanita yang kesusahan ini. Biar aku saja yang menuntun motor milikmu dan kamu naik sepeda punyaku. Bengkel tidak jauh dari sini, sekitar lima ratus meter juga sudah sampai,"
"Tapi, saya tidak pernah lihat bengkel di sekitar sini."
"Memang tidak tepat di pinggir jalan, tapi di samping pertokoan sana. Kelihatan 'kan lampu-lampu itu?" Ucap si pria muda sambil menunjuk ke arah pertokoan.
"Oh, begitu ya, terima kasih sudah membantu,"
"Sama-sama, ini kunci motornya. Biar kamu yakin kalau aku bukan anggota begal," Pria itu memberikan kunci motor pada Lusi.Â
Sebenarnya Lusi agak heran, dari mana pria itu datang. Kenapa malam-malam dia bersepeda sendirian. Tapi kalau dia tidak membantu Lusi, mungkin Lusi akan benar-benar olahraga malam ini. Mendorong motor sejauh yang tidak dia kira.
Pria muda itu menuntun motor Lusi, disusul Lusi yang membuntuti dari belakang. Lusi mengayuh sepeda dengan pelan-pelan agar tidak menyalip orang yang sudah membantunya.