Dadang Subur pun mengaku waktu permainan tiap babak selama 10 menit menyebabkan ia kurang menguasai pertandingan. Ia tak biasa main sistem cara cepat.
Tentu koreksi dan komentar tambahan di luar teknis permainan catur layak diterima untuk evaluasi Dadang Subur ke depannya.Â
Demikian juga GM Irene tak dapat menganggap sepele lawan meski statusnya lebih unggul.
Dadang Subur memang melakukan blunder yang menyebabkan ia kalah.
Namun demikian, secara rata-rata penampilannya mendapatkan apresiasi dari GM Susanto Megaranto.
Ia menilai permainan Dewa Kipas melebihi kemampuan orang biasa. Menurut penilaiannya, Dadang Subur hampir setara pemain catur bergelar Master Nasional.
GM Susanto memperkirakan rating Dadang Subur dapat mencapai sekitar 2100. Untuk mencapai Master Nasional butuh rating 2200 dan rating 2300 untuk Master FIDE.
Pendukung Dadang Subur Balik Arah?
Antusias masyarakat menyaksikan laga Irene dan Dadang Subur tak terjadi secara tiba-tiba. Berbagai peristiwa sebelum pertandingan sudah lebih dahulu memberikan bahan bakar untuk memantik masyarakat menonton laga.
Jika dilihat ke belakang, ada beberapa isu di antara keduanya. Semua diawali dari Ali Akbar, putra Dadang Subur yang kecewa akun chess.com Dewa Kipas ditangguhkan.
Dari sana, Levy Rozman yang bergelar International Master ikut tersangkut perkara karena ia adalah lawan yang menuding Dadang Subur curang atau cheater. Tak berapa lama kemudian, PB Percasi muncul memberikan tanggapan.