Sebagai informasi, baru-baru ini Facebook dan Google menhadapi gugatan anti-trust di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Di Australia, Facebook dan Google diminta untuk membayar kepada media atas berita yang ada di platform mereka.
Ketiga, teknologi baru memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Ini nantinya berimbas pada penciptaan lapangan kerja baru yang lebih baik untuk menggantikan model lama sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan manusia.
Keadaan ini pada saat bersamaan memberikan tantangan bagi pembuat kebijakan. Mereka mesti mengeluarkan kebijakan untuk menyempurnakan potensi dan mengubah inovasi di era digital supaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan lebih inklusif.
Zia mengatakan inovasi saat ini harus diperluas dari batasannya yang sempit untuk menyebarkan teknologi baru dan peluang produktif. Inovasi harus "didemokratisasi."
Keempat, penguatan program pendidikan dan pelatihan harus diubah dengan menekankan perolehan keterampilan pada teknologi baru. Cara seperti ini sudah diperkenalkan di beberapa negara seperti Prancis dan Singapura.
Di Indonesia, kita mengenalnya dengan model pelatihan Kartu Prakerja yang diterima sejak tahun lalu. Di sana terdapat sejumlah materi pelatihan yang mengajarkan orang memanfaatkan ekosistem digital untuk mengembangkan usaha dan memasarkan produk mereka.
Namun, poin utama yang ditekankan Zia dari sini adalah kesenjangan dalam akses ke pendidikan dan pelatihan harus diatasi.Â
Sistem perlindungan sosial harus diperkuat dan jika perlu diubah untuk selaras terhadap perubahan ekonomi dan sifat pekerjaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI