Saat ditanya kenapa memperkerjakan seniman menganggur, Roosevelt menjawab, "Kenapa tidak? Mereka adalah manusia. Mereka harus hidup. Saya pikir yang bisa mereka lakukan hanya melukis, pasti ada tempat yang mau dilukiskan."
Untuk menjawab judul yang saya tulis sendiri, berapa harga pantas untuk seorang penulis konten lepas? Menurut hemat saya, harus ada skema seperti upah minimum. Mungkin harga layak untuk satu artikel per 500 kata harus dihargai Rp50ribu.Â
Jika ada penyedia jasa atau agensi yang melanggar ketentuan itu, usulan saya, berikan sanksi orang tersebut digelitik sampai menangis, lalu telusuri afiliasinya ke korporasi mana saja. Hidup sustainable development!
Situs kebanggaan anak edgy se-NKRI sesadis ini ngasih bayaran ke penulis yg bangun konten mereka pic.twitter.com/vwgfxQI1Vk--- #SocialJitsuWarrior (@hansdavidian) November 27, 2020
Mojok saat ini ada dua departemen, Mas. Pertama Mojok editorial. Honor per tulisan 300 ribu dan liputan 500 ribu. Kedua, Mojok Terminal, itu semacam UGC, kayak kompasiana atau kaskus, penulis bs langsung submit tulisan sendiri di website. Yg UGC ini honor per tulisan 20 ribu. https://t.co/UE3q3OttIL--- Agus Mulyadi (@AgusMagelangan) November 27, 2020
Teman2ku, janganlah karena keterbatasan budget membuat kalian tak manusiawi dalam menghargai hasil kerja orang, okeeeeee? :) pic.twitter.com/mZEbbkeoJd--- Randy Mulyanto (@randymulyanto) November 27, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H