Tentu saja dengan bersinergi dengan multi stakeholder. Baik pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten/kota, lembaga non pemerintah, asosiasi profesi dan elemen masyarakat.
Relevansi RPJPD Sulteng
Selama kemiskinan masih menjadi realitas faktual di Provinsi Sulteng, maka pembangunan ekonomi akan terus berkelanjutan. Guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi, meretas kesenjangan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ini relevan dengan misi transformasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, sebagai salah satu misi dari Rencana Program Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulteng tahun 2025-2045.
Adapun RPJPD Sulteng mengusung visi "Sulawesi Tengah sebagai wilayah pertanian dan industri berbasis sumber daya alam yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan."Â Visi tersebut didukung oleh delapan misi strategis yang sudah ditetapkan.
Yakni pertama, transformasi sumber daya manusia yang berdaya saing. Dua, transformasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Tiga, transformasi tata kelola pemerintahan berkualitas. Empat, keamanan daerah yang tangguh dan stabilitas ekonomi makro.
Lima, ketahanan sosial, budaya, dan ekologi. Enam, pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan. Tujuh, sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan. Delapan, kesinambungan pembangunan.
Relevansi misi transformasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan terhadap visi RPJPD sangat tepat. Mengingat Sulteng yang berbasis pertanian dengan beragam komoditi yang potensial.
Dimana perlu fokus dalam melakukan transformasi ekonomi. Terlebih sektor pertanian merupakan sektor inklusif yang melibatkan banyak masyarakat (petani) di dalamnya, serta lahan usaha tersebar di seluruh wilayah Sulteng.
Berbeda dengan sektor industri pengolahan yang terpusat di kawasan tertentu dan melibatkan tenaga kerja di kawasan tersebut. Selain itu menjadi sektor ekstraktif yang membutuhkan prinsip berkelanjutan dalam pengelolaannya.
Transformasi ekonomi daerah khususnya sektor pertanian di Sulteng, sejatinya ditujukan untuk peningkatan produktivitas, pemerataan pertumbuhan ekonomi. Serta penguatan nilai tambah lewat hilirisasi komoditi unggulan.