Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penurunan Angka Kemiskinan Sulteng dan Misi Transformasi Ekonomi Daerah

19 Januari 2025   21:50 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:39 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret lahan pertanian Sulteng sebagai transformasi ekonomi daerah guna meretas angka kemiskinan. (Dokumentasi Pribadi) 

Tentu saja dengan bersinergi dengan multi stakeholder. Baik pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten/kota, lembaga non pemerintah, asosiasi profesi dan elemen masyarakat.

Relevansi RPJPD Sulteng

Selama kemiskinan masih menjadi realitas faktual di Provinsi Sulteng, maka pembangunan ekonomi akan terus berkelanjutan. Guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi, meretas kesenjangan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ini relevan dengan misi transformasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, sebagai salah satu misi dari Rencana Program Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulteng tahun 2025-2045.

Adapun RPJPD Sulteng mengusung visi "Sulawesi Tengah sebagai wilayah pertanian dan industri berbasis sumber daya alam yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan." Visi tersebut didukung oleh delapan misi strategis yang sudah ditetapkan.

Yakni pertama, transformasi sumber daya manusia yang berdaya saing. Dua, transformasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Tiga, transformasi tata kelola pemerintahan berkualitas. Empat, keamanan daerah yang tangguh dan stabilitas ekonomi makro.

Lima, ketahanan sosial, budaya, dan ekologi. Enam, pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan. Tujuh, sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan. Delapan, kesinambungan pembangunan.

Relevansi misi transformasi ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan terhadap visi RPJPD sangat tepat. Mengingat Sulteng yang berbasis pertanian dengan beragam komoditi yang potensial.

Dimana perlu fokus dalam melakukan transformasi ekonomi. Terlebih sektor pertanian merupakan sektor inklusif yang melibatkan banyak masyarakat (petani) di dalamnya, serta lahan usaha tersebar di seluruh wilayah Sulteng.

Berbeda dengan sektor industri pengolahan yang terpusat di kawasan tertentu dan melibatkan tenaga kerja di kawasan tersebut. Selain itu menjadi sektor ekstraktif yang membutuhkan prinsip berkelanjutan dalam pengelolaannya.

Transformasi ekonomi daerah khususnya sektor pertanian di Sulteng, sejatinya ditujukan untuk peningkatan produktivitas, pemerataan pertumbuhan ekonomi. Serta penguatan nilai tambah lewat hilirisasi komoditi unggulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun