Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokowi, Baju Adat, dan Pemerataan Pembangunan

21 Agustus 2022   20:21 Diperbarui: 23 Agustus 2022   12:15 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo yang memakai baju adat dari Buton, Sulawesi Tenggara memberikan keterangan pers sebelum memimpin upacara peringatan HUT ke-77 RI, di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022). (dok. istimewa via kompas.com) 

Rakyat bisa bebas berdialog tentang apa saja atau berjabat tangan dengan Jokowi. Atau jika beruntung bisa berselfie bersama sang Presiden. 

Maka, jika di mana-mana sambutan antusias diberikan rakyat kepada Jokowi yang sedang berkunjung ke daerah, itu bukan saja karena keberhasilan Jokowi dalam mengangkat adat dan budaya sebuah daerah. Namun karena pembangunan Indonesia Sentris dirasakan oleh masyarakat di daerah.

Dalam konteks keberhasilan pembangunan, Jokowi sebagai seorang Kepala Negara sekaligus komunikator politik sejatinya telah melakukan peran komunikasi pembangunan dengan sebaik baiknya. 

Itulah sebabnya melihat Jokowi berbaju adat dalam momentum kenegaraan, adalah bentuk komunikasi non verbal. Dimana tidak semata dimaknai dari aspek seremonial.

Namun lebih dari pada itu, harus dimaknai dari aspek pesan pembangunan yang terkandung didalamnya. Bahwa Jokowi telah mewujudkan amanat pembangunan Indonesia Sentris langsung ke episentrum daerah dengan sebaik baiknya.

Jokowi tidak sekadar mencintai budaya sebuah daerah, tapi juga membangun daerah secara nyata agar masyarakat merasakan pemerataan pembangunan.

Dalam pidato tahunan MPR RI tahun 2022, Jokowi menyampaikan seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. 

Karya sastra dan film karya seniman muda harus terus didukung. Dana abadi kebudayaan akan terus ditingkatkan sesuai kemampuan fiskal Pemerintah.

Inilah bentuk kepedulian Jokowi pada sektor seni, aat istiadat dan tradisi budaya lokal. Dari sini bisa dimaknai bahwa Pembangunan Indonesia Sentris tidak sekedar membangun infrastruktur serta prasarana saja, namun juga sosial masyarakat dan budaya lokal di daerah.

Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi, jika Jokowi berbaju adat hanya untuk pencitraan semata. Bahwa itu murni sebagai kepedulian dan kecintaan seorang Pemimpin terhadap kemajuan daerah dan bangsanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun