Menurut Niko, penyajian Steamboat tergolong unik. Pasalnya, suguhan menu itu khas dengan kompor kecil (portable) di atas meja untuk memanaskan sepanci kuah kaldu.
"Isinya seperti tadi, dicemplungkan dalam kuah yang tengah dipanaskan dari bara api kompor portable. Tetapi, beberapa jenis Steambot yang disediakan pengusaha kuliner bisa terdiri dari siomai, gurita, atau bakso daging," bebernya.
Niko menambahkan, Steambot direkomendasikan pihaknya lantaran mengandung komposisi protein dan sayuran yang bergizi.
"Apalagi, penikmat kuliner dapat menambahkan ekstra telur ceplok yang dijual terpisah dari paket," katanya.
Yang pasti, tutur Niko, aroma kaldu ayam serta harum isian seafood yang direbus menjadi ciri khas sajian tersebut.
Niko memaparkan, ada dua varian takaran Steamboat yang dijual pihaknya, yaitu "regular" yang bisa dinikmati satu-dua orang dengan banderol Rp 106.000, dan "large" Rp 211.000 yang bisa disantap tiga-empat orang.
Sementara itu, juga terdapat dua varian kuah yang sudah masuk dalam paket Steamboat.
"Kuahnya ada dua jenis dalam satu panci, yaitu kaldu ayam dan tom yum. Ini (kuah) sudah sepaket isian bila pelanggan memilih regular maupun large," imbuhnya.
Niko menambahkan, pelanggan juga dapat membeli kuah tambahan (extra charge kuah kaldu ayam dan tom yum) yang dibanderol Rp 13.500 untuk regular dan Rp 26.000 untuk large. Adapun telur ceplok Rp 5.000.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama Supervisor Waroenk Seafood, Wanda Bunga menjelaskan sedikit perihal sejarah keberadaan Steambot.