Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana (1)

15 Maret 2021   02:13 Diperbarui: 15 Maret 2021   05:43 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi novel Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana. (inprnt.com)

“Mulan!” Perempuan separo baya itu menghela napas, matanya mendelik dan memejam hampir bersamaan. “Kalau ditanya, jangan membangkang begitu!”

Ia mengusap wajah. “Habis, saya harus bilang apa, Ibu?! Semua perkataan saya selalu salah. Apa-apa pasti salah!”

 “Ingat, Ibu marah demi kebaikan kamu juga.”

 “Kebaikan apa kalau selama ini saya selalu merasa tersisih, disudutkan sejak dulu. Ibu memang tidak pernah bersikap adil terhadap saya!”

 “Ibu mana yang tidak ingin melihat anaknya bahagia, Mulan?!”

 “Oh, jadi apa yang selama ini Ibu lakukan untuk saya semata-mata demi membahagiakan saya?!” Ia membeliak, sedikit merasa gusar saat kenangan lama masa kanak-kanaknya yang terkekang oleh kelakuan seorang Fa Li mengiang kembali di benaknya. “Apakah kelakuan Ibu yang otoriter itu dapat dianggap membahagiakan hidup saya?!”

“Kamu terlalu naif menanggapi didikan keras Ibu!”

“Ibu bukan mendidik keras supaya saya disiplin, bukan itu! Tapi apa yang Ibu lakukan terhadap saya selama ini merupakan ketidakadilan. Ya, ketidakadilan!”

“Cukup, Mulan!” bentak perempuan itu. “Jangan mentang-mentang kamu sudah jadi orang dan pahlawan Yuan sehingga berani melawan Ibu!”

“Saya tidak melawan Ibu. Saya bukan membantah Ibu. Tapi saya hanya ingin Ibu membuka mata atas apa yang telah Ibu lakukan terhadap saya.”

“Oh, Dewata nan Agung!” Dilihatnya dengan ekor matanya ibunya mendongakkan kepala, seperti menerawangi atap rumah untuk berbicara dengan Sang Penguasa Langit nun jauh di atas sana. “Beginikah hasil yang saya peroleh setelah bersusah-payah membesarkan anak ini?!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun