Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Imlek dan Selembar Kenangan Merah Darah

21 Februari 2021   08:38 Diperbarui: 21 Februari 2021   08:47 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen Imlek dan Selembar Kenangan Merah Darah. (Effendy Wongso)

"Sudahlah, Rin," bisik Revo lembut, duduk bersila di samping Airin.

"Maaf...."

"Iya, iya. Kamu jangan menangis begitu, dong. Besok Imlek, pamali kata orang-orang tua kalau malam Imlek disambut dengan airmata...."

Airin masih terisak. Disandarkannya kepalanya di bahu Revo. Cowok itu membelai-belai rambutnya.

"Vo, sungguh, aku tidak bermaksud merusak suasana Imlek di rumah ini, kok!"

"Iya, iya, aku tahu. Aku tahu."

"Vo, aku janji akan berusaha melupakan kenangan pahit yang menimpa keluargaku. Aku janji. Tapi, aku butuh waktu untuk itu...."

Revo mengangguk-angguk mafhum. Mendadak merasakan kepedihan hati gadis itu. Mungkin ia terlalu picik mendesak gadis itu menyudahi semua peristiwa getir yang membebati memori kenangannya. Bukan sekarang memang. Tapi suatu saat. Suatu saat ketika sang waktu melamur kenangan lara itu dengan bilangan hari-harinya yang baru.

Dan Imlek selalu menjanjikan hari-hari yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun