Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Imlek dan Selembar Kenangan Merah Darah

21 Februari 2021   08:38 Diperbarui: 21 Februari 2021   08:47 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen Imlek dan Selembar Kenangan Merah Darah. (Effendy Wongso)

"Apalagi, setiap Imlek yang seharusnya merupakan hari paling bahagia bagi kita ini kamu isi dengan tangismu yang...."

"Revo!"

"Papa dan Mama sedih melihat kamu begini terus-terusan. Kamu pikir dengan airmata dapat mengembalikan masa lalu-masa lalumu yang indah, yang terenggut oleh kecelakaan itu?!"

"Ten-tentu saja tidak. Tapi...."

"Tapi apa?! Supaya kami iba melihat ada gadis bernama Airin Wijaya yang bernasib malang karena kehilangan keluarganya?!"

"Ak-aku...."

"Jangan picik begitu dong, Rin! Kamu pikir kami ini bukan keluargamu?! Kamu pikir kami tidak menyayangi kamu?!"

"Maafkan aku, Revo...."

"Aku tidak butuh kalimat maaf, Rin. Kami tidak butuh itu. Yang kami perlukan adalah, please kamu tidak terus-terusan begini! Please kamu tidak larut dalam kesedihan yang sama sekali tidak bermakna itu. Itu saja. Bukan maafmu!"

"Aku selalu menyusahkan keluarga kamu...."

"Siapa bilang tidak?! Memang iya kok, kamu selalu menyusahkan kami dengan airmata bombay-mu itu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun