Mohon tunggu...
Yulius Efendi
Yulius Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang Menjalankan Studi

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Peranan Filsafat Dalam Pendidikan Praktis (1)

27 Juli 2020   17:51 Diperbarui: 27 Juli 2020   17:47 15798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebagai embrio, menurut Ruhela, & Vyas (1970), karena syogyanya pendidikan lahir dari spekulasi (bukan observasional) atau tesis filsafat terhadap hidup manusia yang mengalami berbagai permenungan dan analisis atau mengalami antitesis dan sintesis berulang-ulang, sehingga ia kemudian diterima sebagai kebenaran dan melahirkan suatu premis bahwa pendidikan penting bagi hidup manusia karena makna etisnya.

e). Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan filsafiahnya kepada teori pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta didik, tujuan pendidikan, dan bagaimana seharusnya belajar.

f). Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata, artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.

g). Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik

2. Implikasi Filsafat dalam praktik pendidikan

a). Filsafat pendidikan dapat hadir mempersiapkan falsafi sesuai dengan pandangan hidup bangsa terkait sebagai landasan konseptual bagi pelaksanaan sistem pendidikan yang akan dilakukan. 

Di Indonesia, filsafat pendidikan didasarkan pada ideologi negara dan konstitusi negara. Oleh karena itu filsafat pendidikan di Indonesia disebut "filsafat pendidikan Pancasila". Artinya segala kebijaksanaan pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Hasil akhir pendidikan pun harus mampu mencerminkan perilaku yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan perbedaan filsafat pendidikan yang dianut, setiap negara tidak harus mengadopsi sistem pendidikan negara lain tanpa mempertimbangkan kondisi masyarakat negara tersebut. Oleh karena itu suatu negara harus bertindak bijaksana dalam menetapkan segala keputusan berkaitan dengan sistem pendidikan

b). Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana pendidikan dan orang-orang yang bekerja dalam bidang pendidikan

  • Filsafat pendidikan menjadi ruang inspirasi, khususnya bagi para pendidik dalam melaksanakan ide-ide tertentu dalam pendidikan seperti; ke mana pendidikan di arahkan, siapa saja yang patut menerima pendidikan, bagaimana cara mendidik, serta apa peran pendidik?
  • peran analisis, yaitu memeriksa secara teliti bagian-bagian pendidikan agar dapat diketahui secara jelas validitasnya.
  • filsafat pendidikan memiliki makna perspektif atau memberi pengarahan kepada pendidik dalam soal apa dan mengapa pendidikan itu.
  • Peran investigatif, memeriksa dan mengkaji kebenaran suatu teori pendidikan.

3. Cabang filsafat pendidikan apa saja yang diperlukan untuk menjawab masalah-masalah utama pendidikan?

1). Metafisika/Ontologi Filsafat Pendidikan adalah cabang filsafat yang menyelidiki prinsip-prinsip realitas yang melampaui sains tertentu. Hal ini berkaitan dengan menjelaskan sifat dasar keberadaan dan dunia. Metafisika adalah studi tentang sifat sesuatu. Metafisika menanyakan hal-hal apa saja yang ada, dan bagaimana keadaan sesuatu. Hal-hal seperti apakah orang memiliki kehendak bebas atau tidak, dalam arti apa benda abstrak dapat dikatakan eksis, dan bagaimana otak bisa menghasilkan pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun