Dihajar pandemi Covid-19
Sayangnya, saat pandemi Covid-19 melanda, Kobusta Kopi sempat kehilangan pesanan hingga dua minggu berturut-turut. Tak berlangsung lama memang, karena selanjutnya pesanan datang meski tak sebanyak sebelum-sebelumnya. Â
"Untungnya, selama pandemi, JNE yang di dekat rumah buka terus. Kebayang ngga kalau mereka juga tutup? Mau jadi apa usahaKu, Na? Ngga jalan kali" katanya.
Ya, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), jadi salah satu pendukung seluruh UMKM selama pandemi. Meski kita banyak kehilangan orang tersayang hingga pekerjaan, tak bisa dipungkiri, dalam urusan penjualan, banyak juga UMKM yang bertahan hingga mengalami perkembangan.
Orang mungkin akan beranggapan bahwa sumber daya manusia yang ada dalam lingkup usahalah supporter utama, padahal disadari atau tidak, pihak-pihak lain seperti ekspedisi juga berkontribusi tinggi untuk kemajuan bisnisnya.
JNE ini misalnya. Sebagaimana tagline yang diusung "Connecting Happiness" demikian pula JNE berkontribusi membantu mempertemukan produk UMKM kepada penggunanya di seluruh Nusantara.
Menghubungkan kebahagiaan antara pembeli yang membutuhkan barang, penjual yang sedang berupaya untuk memperbaiki roda perekonomian, pekerja di UMKM untuk mencukupi biaya kehidupan, hingga puncaknya JNE juga membantu dalam membentuk dan menyumbang produk domestik bruto bagi negara dengan terus mendampingi UMKM.
Proses yang panjang memang, namun tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran JNE di tengah-tengah UMKM juga bagian dari kontribusi untuk negeri.
Hingga memasuki usia yang ke 31 tahun, JNE masih tetap menyenangkan untuk digunakan.
Liwa ke Depok, Jawa Barat misalnya, hanya dihargai Rp 17.000 per Kg menggunakan layanan OKE. Estimasi sampainya juga terbilang cepat, 2-3 hari.
Bila ingin lebih cepat lagi, ada layanan REG dan YES yang harganya juga masih terbilang murah, tidak sampai hingga Rp 30.000