Malahan, katanya, di Jawa akan dibangun kereta api cepat. Nah, di Pontianak, jangankan lihat kereta apinya. Untuk melihat relnya saja tidak ada. Sungguh, ini pembangunan yang amat berat sebelah. Bisa jadi pemerintah berfikir negeri ini hanya Pulau Jawa doang. Otak pemimpin kemana larinya.
Jadi, pembangunan infrastruktur hanya untuk Jawa saja. Mentang-mentang warganya banyak. Kalau Pilpres suaranya banyak. Jadi, mungkin itu sebabnya siang-malam yang menyebabkan tak bisa tidur. Barang kali dorongan cabang banyi, pingin melihat kereta api hitam. Dengan suatu harapan, ke depan, pembangunan transportasi kereta api dapat terwujud di Kalimantan, pulau terbesar kedua setelah Papua.
Pembangunan infrastuktur bermacam-macam. Jalan raya, bandara, pembangunan perumahan dan kerata api. Biayanya, ya mahal. Pontianak harus dapat bagian. Bukan memberi bagian kepada koruptur. Lihat ketika koruptor bekerja, bangunanya banyak yang mangkrak. Abang kalau mau lihat itu, bisa lihat di kawasan Ambalang, Bogor sana.
Al Somad manggut-menggut seperti kerbau dicucuk hidungnya. Ia mengiyakan cerita istrinya yang kali ini terlihat tidak lagi merasa sebel dengan dirinya.
**
Salmah menangis menyaksikan kereta api wara-wiri di Stasion Kereta Api Gambir Jakarta. Menangis bukan lantaran gembira melihat kereta api kali pertama dalam hidupnya. Selama ini ia melihat kereta api paling-paling lewat film di layar kaca, melalui WAG dari teman-temannya. Atau gembar di buku sekolahan kala masih kecil.
Salmah kecewa meski yang ia saksikan kereta api, tapi bukan kereta api yang diinginkan. Ia hanya ingin melihat bagian kepala kereta api berwarna hitam pekat.
"Abang salah. Kereta apinya berwarna hitam," kata Salmah yang disambut jidat berkeringat Al Somad.
Somad tak habis pikir. Kereta macam mana lagi. Semua kereta dari berbagai jurusan sudah dilihatnya di stasiun kereta api ini. Namun ia pun tak putus asa. Ada petugas KA yang berdiri seorang diri, lalu didekati dan diajak ngobrol sambil menanyakan tentang kepala kereta api hitam. Kereta macam apa itu?
"Hahahaha," si petugas tertawa keras kala ditanyai tentang kereta berkepala hitam.
"Itu namanya lokomotif. Kalau mau lihat, bapak bisa pergi ke Ambarawa. Di sana ada museum KA?"