Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Begini Menyikapi Daftar Haji di Usia Tua

3 Juli 2018   00:08 Diperbarui: 3 Juli 2018   11:27 6828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang jemaah haji setibanya di tanah air bersujud sebagai ungkapan syukur di Bandara Kualanamu. Foto | Dokpri

Baca juga : Istithaah Kesehatan bagi Jemaah Haji Belum Mujarab dan Istithaah Kesehatan Haji Berpotensi Naik ke Meja Hijau MK

Pertanyaan berikutnya, kapan? Ini yang sulit dijawab. Apa lagi Kementerian Agama menetapkan prinsip first come first serve, yaitu pertama datang pertama dilayani. Kementerian Agama memang memprioritaskan calon jamaah haji untuk berangkat lebih dulu ke tanah suci, khususnya yang berusia di atas 75 tahun ke atas. Para calon jamaah haji usia 75 tahun tidak perlu menunggu lama untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Namun, tidak semuanya bisa diberangkatkan sekaligus, karena jumlahnya juga cukup signifikan.  

Calon jamaah haji yang berusia lanjut tahun ini tercatat sekitar 50 ribuan lebih, sedangkan untuk haji khusus berusia 80 tahun ada sekitar 20 ribu calon jamaah. Tentu saja apabila semua diberangkatkan akan menimbulkan konsekuensi tersendiri, yaitu pelayanan prima tidak dapat diwujudkan. Tenaga petugas kesehatan tidak bisa bekerja optimal mengingat jemaah risti membutuhkan dukungan tenaga kesehatan lebih banyak.

**

Dilematis memang. Mau berangkat haji usia muda belum punya duit. Ketika sudah duit kumpul, tahu-tahu usia sudah lanjut. Dari sisi kesehatan (haji) pun mengalami kendala, makin usia tua penyakit berdatangan. Jadi, ketika usia tua dan punya uang, pilihan ideal memang menunaikan ibadah umrah dahulu tanpa membatalkan rencana berangkat haji meski hal itu membebani antrean daftar berangkat haji makin panjang setiap tahun.

Persoalannya, ibadah haji itu kan wajib bila sudah memenuhi syarat-syarat kemampuan (istithaah). Jika sudah demikian, terpulang kepada dorongan hati dan keimanan orang bersangkutan. Siap beribadah haji berarti siap pula dengan segala konsekuensinya.

Jika anda sudah mendaftar berangkat haji dan kini sudah usia lanjut, saran penulis, jangan mengundurkan diri. Tetaplah dalam barisan antrean sambil menanti panggilan "dadakan" dari kantor Kementerian Agama setempat. Toh, uang anda tak akan hilang. Lagi pula, bila terjadi seperti anda wafat, maka ahli waris dari keluarga anda bisa menggantikan posisi anda untuk berangkat haji.

Lagi-lagi memang dilematis. Tapi, itulah realitas (ibadah) haji. Karenanya, kini menunaikan ibadah umrah makin menarik. Bagi yang kelebihan rejeki, ya apa salahnya umrah dahulu. Rindu shalat di Masjidil Haram, Mekkah, dan shalat di Masjid Nabawi, Madinah, bagi setiap Muslim memang tak dapat dibendung.

Namun penting jadi catatan, ketika hendak melaksanakan ibadah umrah, maka harus dihindari penyelenggara (travel) umrah bodong atau tidak memiliki izin yang sering menipu jemaah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun